Komisi III DPRD Karawang Monitoring Kebocoran Pertamina

Komisi III DPRD Karawang monitoring.
Komisi III DPRD Karawang monitoring.

KARAWANG-Komisi III DPRD Kabupaten Karawang melakukan monitoring bersama DLHK Kabupaten Karawang demi memastikan validitas informasi adanya masalah kebocoran pipa Pertamina di pesisir Karawang Utara, Jumat (23/4/2021).

Monitoring tersebut dilakukan tepatnya di Desa Ciparage Jaya, Kecamatan Tempuran dan Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon. Dalam kesempatan itu, hadir perwakilan Pertamina Environmental.

Bacaan Lainnya

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Karawang, H. Endang Sodikin, mengatakan, monitoring yang dilakukan pihaknya untuk menindaklanjuti informasi di media massa dan pengaduan aktivis lingkungan hidup Cilamaya Berbunga, mengenai kebocoran pipa Pertamina pada 15 April 2021.

“Setelah informasi tersebut ramai dibicarakan di medsos maka kami turun bersama melakukan kunjungan lapangan dan monitoring,” ujar politikus Gerindra ini.

Baca juga : PHE ONWJ Bersama Masyarakat Lakukan Pembersihan Sisa Kebocoran

Pria yang akrab disapa HES ini menegaskan, tujuan monitoring ini memastikan betul sejauh mana penyelesaian permasalahan kebocoran pipa Pertamina hingga mengeluarkan tumpahan minyak (oil spill), seperti yang berada di wilayah Desa Sukajaya dan Desa Ciparage.

“Alhamdulillah pada kesempatan ini juga hadir Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat bersama Plt Kepala Dinas Perikanan Karawang. Petrogas Provinsi Jawa Barat serta Manajer Divisi Regional 5 Pertamina PHE ONWJ,” terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan atas kejadian tersebut agar pihak Pertamina dapat menginventarisasi kerugian materiil, apabila ada masyarakat yang mengadukan atas kejadian ini.

“Kami ingin memastikan betul langkah apa saja yang sudah dilakukan oleh Pertamina, setelah kejadian kebocoran sampai ketiga kalinya ini di Kabupaten Karawang,” jelasnya.

HES mengungkapkan, setelah ditanyakan ternyata kondisi pipa Pertamina ini berusia paling tua di Kabupaten Karawang, bahkan di seluruh Indonesia. Tentu saja pihaknya berharap kepada Kementrian BUMN dan Komisi V DPR- RI agar dapat mengalokasikan peremajaan pipanisasi Pertamina yang berada di Kabupaten Karawang.

“Andaikan saja ini baru terjadi, mungkin tidak terlalu mendesak untuk melakukan peremajaan, akan tetapi ini sudah berkali-kali, mulai tahun 2019 sampai dengan 2021 ini, sudah tiga kali terjadi kebocoran,” pungkasnya. (red).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *