Brukk! Ruang Kelas 2 SDN Bayur Kidul 1 Roboh Timpa Rumah Warga

kelas 2 SDN Bayur Kidul 1 ambruk.
kelas 2 SDN Bayur Kidul 1 ambruk.

KARAWANG-Baru saja simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai diadakan, tibta-tiba ruang kelas 2 SDN Bayur Kidul 1 roboh.

Nahas, ambruknya bangunan sekolah tersebut menyebabkan rumah milik Casdam yang berdekatan alami kerusakan di bagian atap rumah.

Bacaan Lainnya

Menurut Casdam, kejadian ambruknya bangunan ruang kelas itu terjadi Sabtu (9/10/2021) malam ukul.18.30 WIB. Untungnya, saat peristiwa itu terjadi tidak ada warga yang berada di lokasi ambruknya bangunan sekolah tersebut.

“Alhamdulillah tidak ada warga yang menjadi korban, karena sudah jaga-jaga sebelumnya. Berawal dari genteng yang jatuh dari atap bangunan sekolah, akhirnya saya bersama warga berinisiatif untuk menutup akses jalan memakai bambu yang disediakan dari sekolah di sebelah Selatan, Utara dan arah depan,” katanya.

Tak lama berselang sekitar 20 menit setelah ditutupnya akses jalan, ambruklah bangunan kelas tersebut.
Pihak sekolah menyesalkan kejadian tersebut dan merasa bertanggung jawab akibat ambruknya bangunan kelas yang menimpa bagian atas rumah Casdam.

Akhirnya pihak sekolah memberikan sejumlah uang sebagai bentuk ganti rugi yang telah ditimbulkan dari ambruknya bangunan ruang kelas tersebut yang diperkirakan sekitar Rp1 juta.

Kepala sekolah SDN Bayur Kidul 1, Ahmad Holili, menjelaskan, tak lama setelah peristiwa ruang kelas ambruk, dirinya langsung mendapat laporan dari warga. Setelah dipantau hanya satu ruangan yang ambruk yaitu ruang kelas 2.

“Dampaknya ke bangunan ruang kelas di sebelahnya, ada yang retak-retak dan atapnya bolong, khawatir akan ambruk juga,” cemasnya.

Menurutnya, bangunan ruang kelas 2 yang ambruk tersebut dibangun pada tahun 2010, sedangkan bangunan ruang kelas 3 di sebelahnya dibangun pada tahun 2006.

Dirinya sudah mengajukan proposal sejak 6 bulan lalu melalui Korwilcambidik Kecamatan Cilamaya Kulon, akan tetapi belum juga diperbaiki dengan alasan tidak ada anggaran karena masih pandemi Covid-19, hingga terjadinya atap dan bangunan sekolah ambruk.

“Untungnya tidak ada korban jiwa sewaktu kejadian, hanya menimpa atap rumah warga (pak Casdam) di sebelahnya, adapun kerugian yang dialami diperkirakan sekitar Rp1 juta dan sudah diganti rugi oleh pihak sekolah,” terang Akhmad.

Sementara, Kabid Pendidikan SD Disdikpora, Hj. Yani Heryani, mengaku kalau dirinya sudah ke Bappeda untuk mencari CSR andai ada anggaran yang bisa dikucurkan dalam waktu dekat ini, mengingat ini sangat emergency.

Akhirnya Bappeda meminta untuk mengecek lokasi demi bisa memperkirakan berapa ruangan yang memang harus dibenahi, karena memang tidak bisa hanya memperbaiki ruangan yang ambruknya saja.

“Jadi kita lihat CSR mana yang anggarannya untuk tahun ini. Kalau tahun depan jelas kita anggarkan untuk sekolah ini, baik itu ke APBD duluan atau ke PUPR,” terangnya.

Ia menjelaskan, dari tahun 2021 jumlah ruang kelas yang rusak ada 1200, yang diawal rusak ringan dan selama 2 tahun tidak digunakan akhirnya rusak berat. Itu sudah dilaksanakan oleh PUPR di tahun 2021 ini dan sisanya ada hampir 900 ruang kelas.

Pemetaan di tahun 2022 tidak mungkin bisa dilaksanakan perbaikan semua, jadi dipetakan untuk dibagi menjadi tiga tahun.

“Saya sudah punya data nih, dari teman-teman korwil sebagai skala prioritas untuk bisa kita laporkan, segera itu akan dilaksanakan. Mungkin prioritas Karawang itu rehab dan beasiswa,” tutupnya. (red).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar