KARAWANG-Satu Bulan penuh umat Islam melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Esok hari mau melakukan salat Idulfitri, malamnya umat Islam mengumandangkan takbir.
Sebagian ada yang kumandangkan takbir di masjid dan musala, sebagian lagi dengan lakukan pawai berkendara truk dengan memadati sejumlah jalan raya.
Namun disayangkan, sebagian mereka yang lakukan pawai takbiran di jalan melakukan hal-hal yang dianggap kurang etis, dengan lakukan aksi joged ria dengan diiringi musik-musik dugem seakan sedang konser musik.
Kejadian itu mendapat keprihatinan dari Forum Majlis Ratib (FMR) Kabupaten Karawang.
Pembina FMR Kabupaten Karawang, Nurdin Syam, mengatakan, kebahagian menjemput kemenangan Hari Raya Idulfitri seyogyanya tidak keluar dari ritual yang sangat kita anggap sakral.
“Sangat disayangkan. Sebagian giat takbiran malah jadi arak-arakan musik layaknya konser jalanan,” kata pria yang akrab disapa Mr. Kim, kepada delik.co.id, Selasa (9/4/2024) malam.
Kejadian itu, lanjutnya, harus menjadi perhatian buat Dewan Masjid Karawang atau ormas Islam lainnya untuk lebih memberikan arahannya kepada seluruh masjid di Karawang agar ketika lakukan arak-arakan takbir tidak diisi oleh musik konser.
“Enggak pantaslah di jalanan acara gema takbir malah nyetel lagu dugem dan dangdutan,” tegasnya yang juga Ketua Taruna Merah Putih Kabupaten Karawang ini.
Ia menyarankan agar sebelum berangkat pawai takbir, meraka diarahkan terdahulu sama DKM untuk tidak bermusik ria selain takbiran.
“Dewan Mesjid Indonesia Kabupaten Karawang yang dikomandoi Bapak Sekda atau pimpinan ormas Islam seyogyanya memberikan surat edaran kepada seluruh masjid yang ada di Karawang bagi mereka yang mau pawai untuk tidak arak-arakan dengan musik selain takbiran,” pungkasnya. (red).