Mahpudin : Bank Sampah Solusi Atasi Tumpukan Sampah

Pansus Raperda Bank Sampah saat kunker
Pansus Raperda Bank Sampah saat kunker

KARAWANG-Persoalan sampah di Kabupaten Karawang kerap jadi sorotan publik. Pasalnya, saat ini sebanyak 1200 hingga 1400 ton sampah dihasilkan oleh masyarakat Karawang. Sedangkan dari dua TPAS yang dimiliki, hanya TPAS Jalupang saja yang dapat difungsikan.

Untuk dapat meminimalisir jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang, harus dilakukan pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomis di lingkungan masyarakat. Maka mengoptimalkan fungsi Bank Sampah dapat menjadi salah satu solusi.

Bacaan Lainnya

“Kondisi TPAS Jalupang sudah bisa dibilang overload, maka kita harus membuat solusi agar tidak terlalu banyak sampah yang dibuang ke Jalupang. Bank Sampah bisa jadi solusinya, dengan melalukan 3R (Reuse, Reduce dan Recyle), sisa sampah yang tidak bernilai ekonomis dan memang harus di bakar baru dibuang ke TPAS Jalupang,” kata Ketua Pansus Raperda Bank Sampah, Mahpudin, kemarin.

Lebih lanjut Mahpudin menegaskan, melalui Raperda Bank Sampah pihaknya berharap setiap desa akan memiliki Bank Sampah. Bahkan setiap BUMDes dapat membentuk Bank Sampah Unit (BSU).
Selain BSU di BUMDes, lanjut Mahpudin, diharapkan juga ke depan seluruh Perumahan yang ada di Kabupaten

Karawang memiliki TPS dan BSU sendiri. Mengingat Perumahan merupakan salah satu penghasil sampah yang cukup banyak.

“Saat kami kunjungan ke Kota Bekasi, semua Perumahan dengan luas lahan diatas 5 hektare wajib memiliki TPS. Saya juga ingin semua Perumahan di Karawang memiliki TPS dengan menerapkan aturan tersebut. Selain TPS, Perumahan di Karawang juga harus memiliki BSU agar sampah yang dibuang ke Jalupang berkurang,” ungkapnya.

Bahkan, lanjut Mahpudin, Kota Bekasi dan Kota Bogor menargetkan memiliki BSU di setiap RW. Masyarakat juga diwajibkan untuk memisahkan sampah organik dan an organik, sehingga jenis sampah sudah terpilah dari sumbernya.

“Untuk di Kabupaten Karawang nanti, saya harap jika belum bisa setiap RW memiliki BSU, setidaknya setiap desa dan setiap Perumahan ada BSU. Sehingga sisa sampah yang dibuang ke Jalupang pun bisa berkurang secara signifikan,” ujarnya.

Ia menuturkan, Kota Bogor juga memiliki Bank Sampah Induk Berbasis Aparatur (Basibu) yang mana Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjadi nasabahnya.

“Di Karawang juga harus membuat program Basibu ini. Seluruh ASN di Karawang harus menjadi nasabah dari Basibu, sehingga dapat memberikan contoh kepada masyarakat lainnya,” pungkasnya. (red).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *