Buka Puasa Bersama, DPK SAKTI Karawang dan LSM PJTR Gelar Workshop Jurnalistik

Giat DPP Sakti di Resto Kampung Budaya Karawang.
Giat DPK Sakti di Resto Kampung Budaya Karawang.

KARAWANG-Dewan Pimpinan Kabupaten Serikat Kerakyatan Indonesia (DPK SAKTI) Kabupatan Karawang bekerjasama dengan LSM Peduli Jaringan Tenaga Rakyat (PJTR) mengadakan “Workshop Jurnalistik dan Media Sosial Serta Berbuka Puasa Bersama” yang digelar di Resto Sunda Kampung Budaya Telukjambe Timur, Selasa (26/4/2022) dimulai sekira pukul 15.30 WIB.

Kegiatan workshop diikuti sebanyak 30 orang berasal dari kalangan pemuda, mahasiswa, aktivis dan tokoh masyarakat Karawang.

Bacaan Lainnya

Adapun tujuan digelarkan kegiatan ini selain mempererat ukhuwah Islamiyyah di Bulan Suci Ramadhan, juga sebagai sarana untuk pemberdayaan pemuda untuk menangkal berita hoaks serta memperluas lapangan pekerjaan

“Memahami kaidah jurnalistik secara bijaksana dalam menggunakan media sosial serta menciptakan jejaring pemuda guna membantu mensosialisasikan program Pemerintah di Kabupaten Karawang,” terang Karyono atau akrab disapa Kang Beno dalam sambutannya saat membuka acara.

Menurutnya, Covid-19 telah membawa dampak yang luar bisa tehadap tatanan kehidupan di masyarakat, baik yang sifatnya konstruktif maupun destruktif, sehingga lahirlah istilah era new normal. Dalam konteks pandemi Covid-19, new normal memiliki arti perubahan tatanan kehidupan terutama dalam hal perilaku untuk dapat beradaptasi agar tetap produktif dalam menjalankan aktivitas, baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun halhal lain tanpa mengesampingkan protokol kesehatan yang berlaku.

Dengan perubahan pola kehidupan di masa pandemi (new normal) tersebut, tentunya memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat, utamanya bagi remaja.

“Sebagai bagian dari kelompok masyarakat terdidik, yang berhadir disini para pemuda, mahasiswa, aktivis dan tokoh masyarakat Karawang harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Salah satunya adalah dalam dunia tulis menulis. Jurnalistik memberi kesempatan kepada kita dalam meningkatkan kemampuan mengelola informasi,” ujarnya.

Lanjut Beno, adanya program pelatihan jurnalistik ini merupakan salah satu ikhtiar berkat kerjasama DPK SAKTI Karawang bekerjasama dengan LSM Peduli Jaringan Tenaga Rakyat (PJTR) dalam rangka mengembangkan kemampuan kita di bidang ini. Dengan pelatihan ini diharapkan akan memunculkan remaja yang memiliki kemampuan di dalam mengelola media massa secara andal untuk semakin mempercepat pencapaian tujuan organisasi atau pergerakan.

“DPK SAKTI Karawang mengucapkan terima kasih kepada Romo selaku Dewan Penasehat SMSI Karawang dan jajarannya yang sudah berkenan untuk memberikan materi workshop jurnalistik ini. Kepada LSM PJTR semoga kedepan kerjasama lainnya terus berkelanjuta, dan DPK SAKTI selalu siap untuk membantu mensosialisasikan program-program pemerintah khususnya untuk pemberdayaan pemuda, aktivis dan pelajar,” demikian harap Beno di akhir sambutannya.

Sementara itu dalam materinya, N. Hartono yang akrab disapa Romo mengulas tentang pers dan jurnalistik. Pers, kata Dewan Penasehat SMSI Karawang ini, adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.

“Hal ini sesuai dengan Pasal 1 UU RI Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang; sebagai proses, teknik, dan ilmu,” jelasnya.

Masih menurutnya, sebagai proses, jurnalistik adalah aktivitas mencari, mengolah, menulis dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis). Sebagai teknik, jurnalistik adalah keahlian (expertise) atau keterampilan (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.

“Sebagai ilmu, jurnalistik adalah bidang kajian mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. Informasi bisa menyebar begitu cepat saat ini. Apalagi di jaman dimana orang dengan mudah mengakses informasi di internet,” urainya.

Romo dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan peran penting jurnalis dalam membantu program pemerintah untuk mensosialisasikan program-program yang wajib diketahui publik. Apalagi di tengah informasi yang baik sengaja atau tidak, banyak sekali beredar berita bohong atau hoax yang disebar orang yang tidak bertanggungjawab.

“Harapannya, para peserta workshop kali ini bisa mengaplikasikan ilmunya meskipun terbatasnya waktu. Kami berharap rekan-rekan bisa menjadi bagian untuk memberikan informasi yang positif setiap program-program pemerintah seperti dampak pandemi maupun program vaksin bagi masyarakat,” harapnya.

Dalam workshop kali ini, Fajar Ramadhan berkesempatan memberikan materi singkat tentang tata cara dan etika bermedia sosial.

“Kita berikan teknik membuat konten medsos dan cara bermedsos yang bijak. Karena sudah banyak kasus pidana karena bermedsos. Mereka terjerat UU ITE, seperti pencemaran nama baik, menyebarkan berita bohong dan lainnya. Semoga para peserta kali ini bisa lebih paham rambu-rambu bermedsos,” demikian pungkas Fajar.

Setelah kegiatan Workshop Jurnalistik dan Media Sosial selesai dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama. (rilis/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar