KARAWANG-Pernyataan fungsionaris DPW PPP Jawa Barat, Muhammad Said alias Cemong, pada salah satu media online yang menyebutkan ada intevensi tokoh senior PPP Karawang terhadap DPC PPP Karawang, dibantah keras H. Husni.
H. Husni, yang merupakan tokoh senior dan pernah menjabat Ketua DPC PPP Karawang selama dua periode justru meminta agar fungsionaris DPW PPP Jabar tersebut untuk instropeksi diri.
“Yang intervensi justru pihak DPW yang masuk dalam formatur yang tidak tegas agar menyerahkan hasil formatur sesuai waktunya,” ucap H. Husni kepada awak media di kediamannya, Selasa (16/11/2021).
Baca juga : PPP Karawang Bergejolak, H. Husni : Ini Akbiat Ulah Derus ‘Bermain Api’
Ia pun menjelaskan, ada skenario dari anggota DPW yang masuk dalam formatur agar kepentingannya terlaksana, yakni ketika dalam rapat formatur tidak tercapai musyawarah mufakat untuk menentukan ketua sekretaris bendara (KSB), maka mestinya dilaksanakan voting.
“Tapi voting dihindari karena tahu kalau dilaksanakan voting akan kalah sama perwakilan PAC, jadi jelas siapa yang intervensi,” ulasnya.
H. Husni menegaskan, jangan mentang-mentang sekarang berada di jajaran pengurus DPW merasa lebih tinggi dari PAC.
“Selama ini PAC diperhatikan dan diurusin enggak? Ini kelemahan DPW,” tukasnya.
Ia pun menambahkan, dalam struktur formatur di Muscab VIII PPP Karawang kemarin ada dua anggota pengurus DPW PPP Jabar yang masuk formatur, yakni Lina Sugiharti dan Yusuf Fuad, yang semestinya secara aturan hanya satu perwakilan dari DPW yang masuk ke dalam formatur.
“Belajar dulu organisasi, (Cemong) jangan asal ngomong,” ujarnya.
H. Husni menilai apa yang disampaikan Cemong bahwa dirinya intervensi DPC PPP Karawang merupakan pernyataan yang tidak mendasar.
“Saya ingin kader PPP semakin pintar, bukan semakin bodoh,” pungkasnya. (red).
