Jusuf Rizal Nilai Pengangkatan Said Aqil Siradj Sebagai Komut PT KAI Rendahkan Martabat NU

0
Jusuf Rizal.

NASIONAL-Pengangkatan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) oleh Menteri BUMN Erick Thohir mendapat kritikan keras dari kader NU, Jusuf Rizal. Kebijakan itu dinilai dapat membuat warga NU prihatin dan tersinggung.

Menurut Jusuf Rizal penunjukan Ketua PBNU Said Aqil Siradj menjadi Komut PT. KAI menggantikan Jusman Syafii Djamal itu, bukan mengangkat derajat Ketua PBNU dan organisasi besar sekelas PBNU, tapi justru terkesan merendahkan terkait posisinya sebagai Ulama Pimpinan Ummat dan Nahdliyin.

“Masak Ketua PBNU kelasnya Komut KAI. Sementara Ketua Ansor, Yaqut Cholil Qoumas saja jadi Menteri Agama. Itu pelecehan buat PBNU dan Said Aqil Siradj. Ibarat Paus dimasukkan Aquarium,” tegas pria berdarah Madura-Batak yang juga Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) itu yang juga mantan Ketua Umum AMNU (Angkatan Muda Nahdlatul Ulama) seperti dilansir dari Liranews.com.

Barangkali bagi sebagian orang menganggap itu biasa, tetapi bagi Jusuf Rizal itu tidak biasa dan menciderai marwah Ketua Umum PBNU dan organisasi PBNU. Sebagai kader NU berhak untuk bicara karena keberadaan Said Agil Siraj sebagai Komut PT.KAI tidak bisa dilepaskan eksistensinya sebagai Ketua PBNU.

“Menurut saya Erick Thohir sudah keterlaluan dan menganggap sebelah mata kepada Ketua PBNU dan organisasi PBNU. Sikap itu secara politis seolah jika Ketua PBNU diberi “permen” Komut KAI bisa menguasai dan atur-atur Ketua PBNU,” tegas Jusuf Rizal yang juga Ketua Presidium Relawan Jokowi-KH.Ma’ruf Amin, The President Center itu.

Hal lain lanjut Jusuf Rizal, Erick Thohir juga menabrak prinsip profesionalitas karena seenaknya saja menempatkan siapapun dalam pengelolaan Perusahaan BUMN. Erick tidak menjalankan prinsip “the right man on the right place (Orang yang tepat ditempatkan pada posisi yang tepat)”

Sebagai Komisaris Utama PT. KAI, Ketua PBNU Said Aqil Siradj tidak memiliki rekam jejak penguasaan bidang usaha transportasi perkeretaapian. Jika tidak memiliki pemahaman itu, bagaimana mungkin, seorang Ketua PBNU disuruh mengawasi perusahaan perkeretaapian.

“Saya justru curiga ini ada grand design untuk melemahkan Ketua PBNU. Sebab perusahaan PT.KAI itu termasuk perusahaan yang memiliki banyak masalah. Jika terjadi sesuatu bisa saja yang disalahkan Ketua PBNU sebagai Komut,” tambah Jusuf Rizal aktivis Pekerja dan Buruh, Ketum Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI)-KSPSI itu.

Ketum Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia (PWMOI) ini juga berpendapat tokoh sekelas Ketua PBNU Said Aqil Siradj bukan marwahnya sebagai Komut PT. KAI, tetapi lebih dari itu. Jadi sebaiknya jika Erick Thohir ingin memberi penghargaan, tahu diri jugalah. Jangan menganggap rendah Ketua PBNU dan organisasi PBNU. Warga NU tentu bisa merasa tersinggung.

“Saya sebagai kader NU merasa tidak pantas Ketua PBNU ditempatkan secara tidak layak oleh Erick Thohir. Ketua PBNU dan organisasi PBNU berdarah-darah ikut mendukung Presiden Jokowi, terus dihargai hanya dengan jabatan Komut PT. KAI. Pelecehan itu,” pungkasnya. (red).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *