Pengamat : Laka Kerja di PT Chang Shin Dipicu Dugaan Sensor Mesin Press Tidak Berfungsi, Buyer Harus Tahu Ini

Ketua DPC Peradi Karawang, Asep Agustian, S.H., M.H.

KARAWANG-Kintan Juniasari (26), karyawati PT Chang Shin Indonesia (PT CSI) alami kecelakaan kerja pada Sabtu (12/4/2025) pagi. Dikabarkan jari tangannya kena mesin press yang tetiba turun mengenai jari tangannya.

Sempat mendapat pengobatan pertama di klinik PT CSI, tetapi kemudian dirujuk ke RS Fikri Media. Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Kintan akhirnya meninggal dunia (MD) setelah tidak lama mendapat tindakan medis operasi.

Bacaan Lainnya

Pengamat sosial dan praktisi sosial Asep Agustian menduga kecelakaan kerja di pabrik sepatu yang dialami Kintan dipicu lantaran sensor mesin pressnya tidak berfungsi dengan baik alias eror.

“Dugaan saya ini (eror) mesin press. Mesin press itu ada sensor, nah sensornya hidup enggak? Kalau sensornya tidak laik fungsi maka akan kena (jari), siapapun dia. Jangan bicara takdir soal ini, tapi bicara ilmiah saja,” kata Askun, sapaan akrabnya kepada awak media, Jumat (2/5/2025) sore.

Askun menyayangkan dengan dugaan penyebab laka kerja tersebut semua pihak terkesan bungkam dan diam, tidak ada riak-riak ke arah sana.

“Lalu kenapa orang-orang asingnya pada diam? Saya harap ini para buyer bisa tahu soal ini, ada kejadian ini buyer harus tahu. Buyer akan marah kalau tahu ada laka kerja sampai kemudian korban meninggal dunia, meski meninggalnya bukan di pabrik namun di RS Fikri, tetapi kan ada sebab akibat. Sebelum masuk ranah operasi di RS, korban alami laka kerja di pabrik,” ungkapnya yang juga pernah menjabat pimpinan sepatu pabrik di wilayah Karawang.

Askun yang juga Ketua DPC Peradi Karawang ini juga mempertanyakan mengapa pihak kepolisian ketika awal kejadian laka kerja tidak langsung datang ke PT CSI kemudian tidak lakukan police line mesin press terjadinya laka kerja.

“Kalau hari ini ya pasti sudah dibenarin itu mesinnya yang eror, tapi ini kan ada kejadian, ada perbuatan dan ada peristiwa, ya enggak bisa menutupi itu. Dugaan keras saya peristiwanya mengarah ke situ, ada sensor tidak laik pakai. Disnaker dan termasuk pengawasannya bungkam dan diam, pura-pura tidak tahu, apa karena mereka tidak tahu dan tidak mengerti penyebab lakanya,” pungkasnya.

Sampai berita ini terbit, redaksi delik.co.id masih terus berupaya menghubungi pimpinan manajemen PT CSI untuk meminta keterangan dan tanggapan. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *