Polemik Ormas Islam Tidak Diberi Alokasi Hewan Kurban, Anggota DPRD Karawang Angkat Bicara : Bikin Malu Nama Baik Pemerintah!

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Karawang, Khoerudin, S.H.

KARAWANG-Dua Ormas Islam terbesar di Indonesia, PCNU Karawang dan Muhammadiyah Karawang, tidak mendapat alokasi hewan kurban meski kedua ormas tersebut mendapat undangan penyerahan hewan kurban simbolis pada Sabtu (15/6/2024) jadi polemik publik.

Anggota DPRD Kabupaten Karawang, Khoerudin, pun ikut angkat bicara polemik tersebut.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, tidak terdistribusinya hewan kurban ke PCNU Karawang dan Muhammadiyah Karawang menunjukan tata kelola pemerintahan yang tidak sesuai dengan norma dan etika.

“Ini bukan persoalan daging, baik dari PCNU Karawang dan Muhammadiyah Karawang saya yakini masing-masing pengurus dan anggotanya banyak yang berkurban. Tapi ini masalah etika, kedua ormas tersebut banyak jasanya terhadap NKRI, masa diabaikan oleh Pemkab Karawang,” ujarnya yang juga Ketua Komisi I DPRD Karawang kepada delik.co.id, Senin (17/6/2024).

Politisi Demokrat ini menambahkan, kalau memang ormas Islam tersebut tidak mendapat alokasi hewan kurban, sebaiknya tidak usah mengundang mereka ke acara penyerahan hewan kurban secara simbolis.

“Bikin malu nama baik pemerintah, kalau mengundang pembagian hewan kurban lantas tidak di berikan hewan lembaga yang diundang tersebut, ingat itu bukan perorangan loh tapi ormas Islam,” timpalnya.

Terpisah, Wakil Katib Syuriah PCNU Karawang Kiai Murry Anggara memastikan bahwa pihaknya tidak menerima hewan kurban dari Pemkab Karawang.

Kendatipun dalam daftar ada pengiriman hewan kurban ke pengurus Mustayar H. Jeje, tetapi hal itu bukan atas nama PCNU Karawang.

“Kalau KH Jeje ‘kan atas nama pondok pesantren, sekalipun beliau betul salah satu Mustasyar PCNU, saya merasa senang, tapi untuk atas nama PCNU kami tidak menerimanya,” tegasnya.

“Kalau dari Polres Karawang Alhamdulillah kami atas nama PCNU menerima hewan kurban sapi,” sambungnya.

Kiai Murry menegaskan, esensi masalahnya bukan persoalan daging, karena LazisNU pun menyalurkan hewan kurban kepada seluruh mesjid yang ada di Karawang.

“Itu artinya kami dari PCNU bukan sekedar mempersoalkan, tapi Kabag Kesra dalam hal ini sudah melakukan kebohongan publik, karena kami diundang secara resmi penyerahan hewan kurban simbolis,” tutupnya. (red).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *