KARAWANG-Sejumlah elemen masyarakat sipil dan LBH Cakra yang tergabung dalam Aliansi Jaringan Kesehatan untuk Rakyat (JAKER) mengontrog kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang, Rabu (7/5/2025) siang.
Kedatangan mereka diterima oleh Kepala Dinkes Karawang Endang Suryadi, Kabid Yankes La Ode Ahmad serta pejabat lainnya dan langsung menggelar audiensi.
Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) JAKER, Joko Arisyanto, substansi audiensi yang digelar untuk mendesak Pemkab Karawang melalui Dinkes Karawang agar membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) Misteri Kematian Kintan Juniasari sehingga peristiwa ini menjadi terang benderang demi terciptanya kualitas pelayanan kesehatan yang bernilai kemanusiaan.
“Langkah kami selanjutnya adalah tetap mengawal kasus ini agar keadilan benar-benar ditegakkan. Kami telah mengumpulkan sejumlah bukti dan sedang mempertimbangkan menempuh jalur hukum, baik secara perdata maupun pidana,” ujar Joko.
Pihak keluarga korban, yang hadir dalam audiensi sebelumnya, mengaku masih belum menerima penjelasan yang memadai mengenai penyebab pasti kematian Kintan. Mereka menduga adanya unsur kelalaian dalam penanganan medis yang menyebabkan wafatnya almarhumah.
Para peserta aksi berharap kasus ini menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan di Karawang secara menyeluruh. Mereka menekankan pentingnya kejelasan, keadilan, serta pelayanan yang manusiawi bagi masyarakat saat berhadapan dengan institusi kesehatan.
KKI Investigasi Kasus Kintan
Sementara itu Kepala Dinkes Karawang, dr. Endang Suryadi, MARS menyampaikan, dalam penyelidikan kasus ini pihaknya sudah tiga kali berkunjung ke RS Fikri Medika.
“Kalau kita telaah, setelah kita cari selama ini emang dan diklarifikasi oleh RS Fikri belum ditemukan ada sesuatu yang janggal atau sesuai SPOK mereka. Namun kejadian ini akan kita kaji lebih dalam, Dinkes akan kesana lagi,” ujarnya.
Endang menjelaskan, untuk mendalami kasus ini pihaknya juga telah bersurat ke Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) agar ada investigasi lebih akurat.
“Kami pun sudah bersurat ke KKI. Nanti kalau perlu sampai KKInya turun sebagai nanti tambahan laporan kita ke KKI investigasi lebih mendalam,” terangnya.
“Kalau KKI yang investigasi kesini, mereka lebih kompeten karena sisi medis yang lebih tau adalah KKI. Kita sudah komunikasi dengan Dinkes Provinsi Jawa Barat, mudah-mudahan nanti kita tunggu jawaban KKI kapan kesininya,” tambah Endang.
Endang menegaskan, Dinkes Karawang akan terus melakukan penyelidikan hingga kebenaran kasus ini terungkap.
Dalam pertemuan tersebut, Dinas Kesehatan menyatakan bahwa informasi yang sebelumnya disampaikan kepada publik berasal dari pihak rumah sakit dan belum diverifikasi secara menyeluruh.
Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Endang Suryadi, menyampaikan bahwa pihaknya akan berkonsultasi dengan KKI untuk melakukan audit dan investigasi medis atas kasus ini.
Untuk diketahui korban Kintan Juniasari alami kecelakaan kerja di PT CSI pada Sabtu (12/4/2025) pagi. Korban kemudian dibawa ke RS Fikri Medika untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Kintan meninggal dunia tidak lama setelah dioperasi di RS Fikri Medika.
Hingga kini, pihak keluarga korban melalui LBH Cakra terus berupaya mencari keadilan atas kematian Kintan yang diduga alami malpraktik di RS Fikri Medika. (dika/red).