Warga Sukasari Tetap Beraktivitas Dibayangi Jalan Terjal dan Licin

Babinsa dan sejumlah warga Desa Kutamanah di lokasi jalan alternatif berkontur tanah licin.
Babinsa dan sejumlah warga Desa Kutamanah di lokasi jalan alternatif berkontur tanah licin.

PURWAKARTA– Untuk tetap dapat melakukan aktivitas kesehariannya, sejumlah warga yang berada di wilayah Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, terpaksa harus melewati jalan alternatif dengan kontor tanah yang terjal dan licin.

Hal itu disebabkan, jalan utama yang biasa digunakan hancur digerus longsor pada Senin, (15/2/2021) lalu hingga sama sekali tak bisa dilalui kendaraan bahkan dengan berjalan kaki sekalipun.

Bacaan Lainnya

Dandim 0619, Letkol Arm Krisrantau, melali Babinsa Desa Kutamanah Sertu Zakaria, mengatakan, jalan alternatif yang ditujukan untuk menghindari titik longsor dengan melalui hutan bambu dengan kontur tanah yang terjal dan licin, terlebih saat turut hujan.

Jalan alternatif itu pun, sementara hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki dan kendaraan roda dua saja.

“Saat ini, jalan alternatif motor ada dua jalur, jalur pertama dengan trek sekitar 1 km dan trek kedua sekitar 3 km. Tapi trek pertama konturnya cukup curam dan berbahaya, kalau trek kedua agak landai namun cukup jauh melingkar dan berbelit- belit,” ujarnya, Senin (22/2/2021).

Oleh sebab jalan alternatif tersebut berbahaya, terlebih bagi pengendara roda dua, lanjutnya, dirinya dibantu warga setempat terus memantau pengguna jalan bahkan membantu kendaraan untuk dapat melewati jalan berkontur tanah merah tersebut.

“Setiap hari kami bersama warga gantian stanbye di sejumlah titik jalan alternatif ini. Karena kalau tidak berpengalaman mengemudikan motor di jalan tanah dan licin seperti ini sangat berbahaya dan itu sudah terbukti ada pengendara sempat terjatuh dan mengalami luka serius,” tuturnya.

Diketahui, setiap harinya pengguna jalan alternatif tersebut mencapai puluhan bahkan dapat mencapai ratusan.
Umumnya, pengguna jalan merupakan warga Kecamatan Sukasari dan sekitarnya yang memang aktivitas kesehariannya melewati jalan utama yang kini tak dapat lagi digunakan.

“Meski jalan utama ditutup, tapi tetap banyak warga yang terpaksa harus keluar, seperti untuk kerja, sekolah dan lainnya,” ungkapnya.

Sementara, Hilman (31), warga Kecamatan Sukasari menambahkan, untuk kembali memulihkan aktivitas warga, dirinya berharap Pemkab Purwakarta segera memperbaiki jalan yang rusak atau membuat solusi alternatif lainnya.

“Jalan ini sipatnya sangat urgent bagi kelangsungan kehidupan warga dan semoga saja Pemkab Purwakarta dapat mengatasi permasalahan ini. Jika jalan yang tergerus longsor tak dapat lagi digunakan, mungkin dapat membuat jalan alternatif lain yang layak dan aman,” ujarnya. (wes/red).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *