10 LSM Berdiskusi, Desak Pribumi Tidak Jadi Penonton

Forum Ormas Bersatu foto bersama.
Forum Ormas Bersatu foto bersama.

KARAWANG-10 lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Forum Ormas Bersatu Karawang berdiskusi sambil ngopi bareng di RM Sindang Reret Interchange, Sabtu (2/10/2021).

Dengan suasana penuh keakraban mereka berdiskusi dengan bertemakan ‘Menghadapi masa paska Pandemi dan Era Globalisasi Industri untuk Kemaslahatan Masyarakat Republik Indonesia Khususnya di Kabupaten Karawang.”

Bacaan Lainnya

Tampak dalam acara itu hadir utusan dari Garda Pasundan, XTC, LSM GMBI, BPPKB Banten, Macan Citarum Indonesia, Garda Siliwangi, Magada, Banaspati, Barada Bangsa Indonesia dan KPKM.

Menurut Ketua LSM GMBI Distrik Kabupaten Karawang, Asep Mulyana, acara tersebut merupakan diskusi lanjutan dari rangkaian pertemuan sebelumnya sehingga forum ini terbentuk dengan tujuan menyamakan visi dan misi organisasi kedepan dengan harapan solidaritas di antara anggota forum bisa mempererat persatuan dan mengeliminasir perpecahan yang bisa menimbulkan pergesekan diantara Ormas yang ada.

“Diskusi Forum Ormas Bersatu ini lebih mengedepankan pembahasan terkait tugas dan fungsi LSM dalam menghadapi persoalan di masa paska pandemik serta menyikapi globalisasi dunia industri yang akan segera melakukan invasi investasi khususnya di Kabupaten Karawang,” ucapnya.

“Hal itu harus menjadi perhatian kita Bersama agar keberadaan warga pribumi khususnya masyarakat di Kabupaten Karawang tidak hanya menjadi penonton saja, akan tetapi bisa dilibatkan dalam setiap proses pra konstruksi sampai proses produksi,” timpalnya.

Asep menegaskan, pihaknya selaku lembaga yang salah satu fungsinya sebagai sosial kontrol berkewajiban menyampaikan hal tersebut kepada seluruh pelaku usaha yang membangun usahanya di Kabupaten Karawang serta kepada pemerintah agar memperhatikan hal tersebut dengan serius sehingga tidak menimbulkan polemik di kemudian hari.

“Aturan yang sudah ada terkait komposisi 60/40 akan terus kami kawal dan kami kontrol realisasinya dilapangan, dan bila sangat mendesak dan diperlukan, maka people power kita kedepankan,” tandasnya.

Ia berharap dengan adanya diskusi ini bisa membuka mata pemerintah dan para pelaku usaha agar lebih membuka diri dan lebih bijaksana dalam mengambil Langkah strategis kebijakan, apalagi selama menghadapi masa pandemi tidak sedikit masyarakat golongan menengah dan maysarakat bawah sangat merasakan Imbasnya.

“Jadi sudah saatnya perekonomian masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Karawang bisa bangkit kembali,” pungkasnya. (den/red).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar