KARAWANG-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Karawang menyatakan kesiapannya berkolaborasi dengan Pemkab Karawang untuk menggerakkan perkekonomian daerah melalui dunia usaha berskala mikro, Kecil dan menengah (UMKM).
Hal itu disampaikan Ketua Kadin Kabupaten Karawang, Fadludin Damanhuri yang akrab disapa Fadel didampingi Arif Dianto selaku Komite Tetap Kerjasama Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja usai kegiatan Halal Bi Halal dan Pengenalan Pengurus Baru Kadin Karawang masa bakti 2021-2026 di RM Sindang Reret, Karawang, Kamis (26/5/2021) siang.
Fadel melihat adanya perlambatan ekonomi yang terjadi sejak pertengahan 2020 sebagai pengaruh ekonomi global.
“2021 masih menjadi tahun penuh perjuangan dan kerja keras bagi dunia usaha di Kabupaten Karawang karena Pandemi COVID-19 masih berlangsung di Indonesia hingga kini. Pertambahan laju kasus positif yang cepat dan masif pun menimbulkan kepanikan di kalangan dunia usaha,” ujarnya.
Baca juga : Karawang Memang Keren, Banyak Minimarket Diduga Langgar Perda Malah Diberi Izin
Ia memaparkan, adanya kebijakan pemerintah terhadap pembatasan sosial serta pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Karawang dalam upaya mengendalikan persebaran virus COVID-19, membuat gerak warga menjadi terbatas. Akibatnya, beberapa pusat ekonomi di Karawang beroperasi berjalan minim bahkan banyak yang terpaksa gulung tikar.
Masih menurut Fadel, pandemi berdampak langsung terhadap kinerja di pertumbuhan ekonomi Karawang. Menyikapi itu, Kadin senantiasa mengimbau dunia usaha untuk dapat mematuhi kebijakan Pemerintah dan berpedoman pada protokol kesehatan.
“Setelah berakhirnya PSBB yang berganti PSBB masa transisi, Kadin turut berfokus pada penanganan dan perbaikan ekosistem dunia usaha yang sempat rusak akibat pelaksanaan PSBB,” bebernya.
Sebagai upaya menggairahkan kembali kinerja perekonomian, sambungnya, Kadin Karawang memulai beberapa sektor usaha yang sempat tutup pada beberapa sentra perekonomian. Namun, pembatasan sosial yang diketatkan kembali pada September 2020 memaksa dunia usaha untuk mengurangi aktivitas kembali.
“Secara resmi, Indonesia dinyatakan mengalami resesi ekonomi akibat dua triwulan pertumbuhan ekonomi di Indonesia berada di angka negatif. Di Karawang, hanya segelintir sektor usaha yang dapat mengalami pertumbuhan positif. Sisanya berada dalam kondisi terpukul akibat konsumsi masyarakat yang menurun drastis,” paparnya.
Fadel menjelaskan, Kadin Karawang bersama Pemerintah Kabupaten Karawang melaksanakan beberapa kegiatan kolaborasi guna meningkatkan konsumsi dan menggerakkan perekonomian daerah. Target fokus kegiatan ini adalah usaha berskala mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Fadel juga menyampaikan adanya peningkatan di akhir 2020 pada sektor konsumsi masyarakat namun belum signifikan. Di sisi lain, krisis ekonomi global dari pandemi menjadi lompatan besar dalam era digital bagi para pelaku UMKM. Untuk dapat bertahan di tengah pandemi, dunia usaha dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan perekonomian.
“Walaupun vaksin COVID-19 bukan merupakan 100% solusi bagi penanganan Pandemi COVID-19, namun dengan didistribusikannya vaksin kepada masyarakat membuat harapan baru bagi dunia usaha. Untuk itu, kami mendorong Pemerintah untuk terus mengimplementasikannya kepada masyarakat. Dunia usaha membutuhkan kondisi yang stabil agar dapat memulai kembali menggerakkan perekonomian. Bagi kami di dunia usaha, ketidakpastian adalah masalah yang sangat besar,” ujar Fadel.
Kadin Karawang pun berharap pandemi COVID-19 dapat menjadi batu loncatan untuk meraih harapan lebih baik terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam satu hingga dua tahun ke depan.
“Hal ini tentunya harus disertai dengan kerja keras kita bersama dalam menangani pemulihan ekonomi serta kedisiplinan dan kepatuhan seluruh masyarakat dalam menjalankan prokes,” pungkasnya. (red).