Disinyalir Ada Peserta ‘Siluman’ di Tes Seleksi Susulan PPPK di Karawang

Ilustrasi
Ilustrasi

KARAWANG-Pemerintah melalui Kemendikbud membuka kesempatan bagi para guru honorer, termasuk guru tenaga honorer kategori 2 (eks-THK-2), untuk mendaftar dan mengikuti ujian seleksi menjadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021. Seleksi ini terbuka bagi guru honorer yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan PPPK. Adapun guru PPPK adalah guru bukan PNS yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas mengajar.

Bacaan Lainnya

Kabupaten Karawang sendiri mendapat kuota dari Kemendikbud dalam penerimaan guru PPPK. Namun ironi, pada saat susulan seleksi komnpetensi, disinyalir ada peserta ‘siluman’.

Pasalnya, peserta berinisial IRA yang dalam keterangan datanya berasal dari SMPN 2 Rengasdengklok, ternyata ketika dikonfirmasi ke sekolah tersebut tidak ada guru yang berinisial IRA.

“Di sini tidak ada guru yang berinisial IRA,” kata Didi kemarin.

Terpisah, Sekretaris BKPSDM Kabupaten Karawang, Jajang, mengaku, pihaknya hanya mengumumkan formasi, sementara terkait pendaftarannya dikelola langsung oleh Kemendikbud.

“Datanya itu terintegrasi dengan NUPTK dan Dapodik. Kalau peserta tidak tercatat dalam NUPTK dan Dapodik maka enggak bisa daftar dan miliki pengalaman minimal tiga tahun,” ucapnya.

Terkait adanya dugaan peserta siluman dalam tes seleksi PPPK guru, Jajang mengaku pihaknya tidak tahu-menahu soal itu.

“Saya tidak paham soal itu, karena itu langsung dari Kemendikbud,” ucapnya.

“Yang lebih tahu soal data guru terintegrasi dengan Dapodik itu Disdik. Coba ke Bidang SD dan SMP,” timpalnya.

Bahkan, Jajang juga sempat kaget lantaran esatimasi pihaknya seleksi guru PPPK hanya sekitar 2.000, tetapi yang datang capai 5.000 peserta.

“Pak Kaban (Asep Aang) sempat tegur pengawas dari Kemendikbud ketika inspeksi ke lokasi karena pihaknya sama sekali tidak diberitahu soal data peserta,” tutupnya. (red).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *