KARAWANG-Sengkarut permasalahan yang membelit DPD PAN Karawang tampaknya makin mengular panjang.
Berpangkal DPP PAN ugal-ugalan dalam menentukan formatur DPD PAN Karawang, berujung salah seorang pengurus pembinaan organisasi dan keanggotaan (POK), Samsudin, mundur dari DPD PAN Karawang.
Samsudin menuturkan, pengunduran dirinya dari PAN Karawang lantaran dipicu DPP PAN terlalu pragmatis dalam menunjuk formatur, terutama sekali untuk posisi ketua formatur.
“DPP PAN jelas-jelas telah kehilangan ruh sbagai organisasi kader. Sehingga orang yang tidak jelas asal-usulnya pun bisa jadi ketua asal intens ‘berkomunikasi’ dengan pengurus DPP tertentu,” ujarnya kepada delik.co.id, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga : Sengkarut Asep Jadi Ketua PAN Karawang, Daeng Muhammad dan Arif Budiman Angkat Bicara
Padahal, lanjutnya, sebelumnya Ketum Zulkifli kerap menyampaikan obsesinya tentang kejayaan PAN melalui keterserapan pengurus dari unsur mantan kades dan simpul-simpul massa.
“Namun dalam susunan pengurus DPD PAN Karawang, semangat tersebut seperti dinafikan, tidak menjadi basis penilaian. Ada apa ini dengan Ketum PAN?” ucapnya mempertanyakan.
Bahkan yang makin bikin heran dan menggelitik serta bikin geleng-geleng kepala, dirinya mempertanyakan apakah ada proses verifikasi kelengkapan calon pengurus dan adakah tim yang khusus memproses SK.
“Ini masa mau dibiarkan saja ajuan calon pengurus tidak memenuhi aturan 30 persen perempuan,” tegasnya.
Samsudin menambahkan, pengunduran dirinya dari pengurus DPD PAN Karawang selain karena ada faktor kekecewaan terhadap DPP PAN, namun juga ada niatan dirinya untuk menyalonkan sebagai Ketua Muhammadiyah Karawang di tahun 2024.
Baca juga : Jadi Ketua PAN Karawang, Asep Supriatna Diduga Kangkangi Aturan
“Di dalam AD/ART Muhammadiyah ada pasal yg menjelaskan bahwa Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tidak boleh menjabat sebagai pengurus partai politik,” pungkasnya. (red).
