H.Entang : Karya Jurnalistik Jadi Konsumsi Publik Haruslah Objektif, Jangan Didramatisir dan Berbau Provokatif

H. Entang.
H. Entang.

KARAWANG-H. Entang, tokoh masyarakat Kecamatan Lemahabang yang juga tokoh pers di Karawang tiba-tiba jadi bahan pemberitaan gegara ucapan ‘oteng-oteng’ yang dilontarkan olehnya pada saat dirinya bersama istrinya sedang membuat laporan kehilangan R2 di Mapolsek Lemahabang beberapa waktu lalu.

Selang sepekan peristiwa itu, tiba tiba muncul pemberitaan pada sebuah media online yang memaparkan kronologis kejadian saat H Entang ucapkan kata Oteng-Oteng.

Bacaan Lainnya

Dalam pemberitaan itu, secara tendensius menyebut ucapan kata oteng-oteng yang dilontarkan H. Entang terkesan sombong dan menduga lecehkan Wartawan.

Menanggapi pemberitaan yang tersiar tersebut, H.Entang Sonjaya yang diketahui sebagai ketua Forum Perlindungan Migran Indonesia (FPMI) dan sebagai tokoh pers di Karawang itu membantah tudingan miring yang. dialamatkan pada dirinya.

“Saya kaget ada pemberitaan yang secara tendensius menuding saya sombong dan hina Wartawan. Bagaimana mungkin saya hina profesi wartawan saya sendiri masih aktif jadi wartawan” ucap H.Entang dalam keterangan tertulisnya kepada delik.co.id, Jumat (10/3/2023).

Padahal menurut H.Entang, ucapan oteng-oteng yang dilontarkannya, tidak tahu maknanya, terlebih bermaksud melecehkan yang  ditujukan kepada seseorang.

“Pada saat itu di Mapolsek Lemahabang terdapat tiga orang, memang saya sempat bilang kata oteng-oteng. Sedikitpun tidak bermaksud atau ditujukan kepada siapapun, apalagi hina profesi. Hemat saya itu sekedar guyonan saja,” paparnya.

Dengan adanya peristiwa tersebut, H.Entang akan lebih hati hati menjaga lisan. Ia juga mengimbau kepada wartawan dan media yang menayangkan agar lebih objektif dalam penyajian berita.

“Kami harapkan rekan rekan jurnalis tidak mudah terprovokasi dengan adanya narasi pemberitaan yang sebut hina wartawan. Sejatinya karya jurnalistik diimbau untuk taati kaidah serta kode etik. Jangan menggiring opini demi kepentingan atau urusan. Namun saya akan lebih hati hati dalam berkata,” jelasnya.

Diakhir percakapan dengan awak media, H Entang juga tidak canggung dan merasa rendah untuk sampaikan permohonan maafnya.

“Sebagai seorang muslim, kewajiban saya ketika ada orang yang merasa tersinggung atas ucapan. Secara pribadi saya sampaikan permohonan maaf saya kepada yang bersangkutan.  Kita ambil hikmah dari peristiwa itu sebagai pembelajaran untuk lebih baik,” pungkasnya. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *