KARAWANG-Isu siapa yang bakal menggantikan Cellica sebagai Bupati Karawang paska dirinya mundur nanti karena imbas pencalonannya ke DPR RI jadi sorotan publik dan timbulkan pro kontra.
Terlebih ketika seorang tim pemenangan Cellica-H. Aep di Pilkada Karawang 2020, Asep Irawan Syafei (AIS), menuding jika isu dihembuskannya Cellica-H. Aep satu paket harus mundur bersamaan digembosi oleh segelintir kalangan birokrat dan politisi yang memiliki kepentingan politis.
Sontak, pengamat politik dan kebijakan pemerintahan Asep Agustian menilai pernyataan AIS provokatif hanya makin memperkeruh suasana dan memunculkan konflik antar kawan. Lebih baik meminta AIS menyebut namanya secara jelas.
“Tunjuk hidungnya siapa oknum pejabat itu. Enggak boleh main-main (asal tuding) kayak begitu. Jadi seolah-olah siapa sebenarnya yang jadi penjilat, merasa ingin dipakai dan dikasih duit oleh Wabup yang akan duduk (Bupati-red), ya memang sudah waktunya H.Aep harus duduk,” kata Askun sapaan akrabnya, Selasa (22/8/2023).
Askun menegaskan, figur H. Aep bukan orang bodoh dan tolol, dia tahu siapa orang-orang dekatnya yang cuma menjilat.
“H. Aep itu adik saya, jadi saya tahu persis dia seperti apa. Orang-orang suka menjilat ini lama-lama akan dibuang sama dia,” ucapnya.
Sebenarnya, ucap Askun, AIS pada pernyataan awalnya sudah benar dengan berdasarkan regulasi bahwa H. Aep akan menggantikan Cellica sebagai Plt Bupati Karawang ketika Cellica mundur, tetapi pernyataan selanjutnya malah men-judge dan memprovokatif secara tidak langsung dengan menyebut ada oknum yang mengembosi isu Cellica-H. Aep harus mundur bersamaan.
“Regulasnya benar, H. Aep bisa naik (Plt Bupati) karena ketika bupati mati, bupati dijatuhi hukuman, sakit dan atau mengundurkan diri. Itu boleh (H. Aep) gantikan Cellica, bukan karena satu paket tetapi karena masa akhir jabatan keduanya di tahun 2024, ” ujarnya.
Askun menyampaikan, dalam proses pergantian Cellica ke H. Aep justru yang mendapatkan duit adalah para anggota DPRD Karawang karena pelaksanaannya gunakan duit.
“Dalam proses sidang paripurna penggantian nanti kan ada makan minum, memangnya negara gratisan. Apalagi anggota DPRD ada yang mau nyalon lagi, kemudian ada proses (drama) setuju atau tidak setuju pergantian. Nah mereka itu yang bakal dapat duit juga,” tukasnya yang juga Ketua DPC Peradi Karawang ini.
Askun berpesan kepada H. Aep jika sudah menjadi Plt Bupati untuk meneruskan PR-PR atau janji-janji politik Cellica yang dituangkan dalam RPJMD yang belum beres. Tugas H. Aep sebagai Plt Bupati tentu akan lebih berat karena dirinya tidak memiliki seorang wakil.
“Yang kita tuntut ketika ia jadi Plt Bupati selesaikan semua janji politiknya,” pungkasnya. (red).
5