SMK Bhinneka Tarik Rp3,5 Juta Untuk KAT, Ada Buat Study Tour ke Dufan dan Perpisahan di Mercure Hotel

Gedung SMK Bhinneka Karawang.

KARAWANG-Jelang akhir tahun ajaran sejumlah sekolah pendidikan menengah di Kabupaten Karawang seakan berlomba gelar event perpisahan di gedung-gedung mewah dan hotel berbintang.

SMK Bhinneka, yang berlokasi di Jalan Kertabumi Kelurahan Karawang Kulon Kecamatan Karawang Barat, menarik dana sebesar Rp3,5 juta kepada setiap siswa kelas XII dengan alasan untuk kegiatan akhir tahun (KAT).

Bacaan Lainnya

Sekolah kejuruan yang berada dalam naungan Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama (Yapinu) ini diketahui memiliki siswa kelas XII sebanyak 272 orang.

Seorang walimurid yang namanya tidak ingin dipublikasikan mengaku keberatan dengan besaran uang yang dipungut untuk KAT.

“Kondisi keuangan lagi susah, berat sebenarnya saat kondisi seperti ini harus bayar Rp3,5 juta,” katanya kepada delik.co.id beberapa waktu lalu.

Menurutnya, uang sebesar Rp3,5 juta itu sebanyak Rp2,5 juta harus sudah dibayar di akhir bulan Pebruari 2024. Sisanya Rp1 juta harus sudah lunas sebelum hari kelulusan yakni 6 Mei 2024.

“Kalau tidak dilunasi maka surat keterangan lulus (SKL) dipending,” ucapnya.

“Yang lain sampai meminjam uang agar bisa lunas,” lanjutnya

Ia pun sebenarnya kurang setuju jika study tour dilaksanakan di luar daerah.

“Sejak kejadian musibah pelajar SMK di Depok yang terjadi di Subang, saya selaku walimurid khawatir terjadi yang tidak diinginkan kalau study tour ke luar Karawang,” ungkapnya.

Ketua Yapinu Jerman Abdul Kadir, tidak menampik setiap siswa kelas XII dipungut sebesar Rp3,5 juta.

“Hal itu (pungutan) dilakukan untuk KAT,” ucapnya kepada delik.co.id, kemarin.

Ia beralasan, uang sebesar itu tidak hanya digunakan untuk study tour ke Dufan Jakarta dan acara perpisahan di Mercure Hotel.

“Ada sejumlah kegiatan lainnya, di antaranya uji kompetensi, seminar motivasi dan persiapan masuk kerja serta pembuatan SKCK dan kartu kuning bagi siswa,” bebernya.

Ketika disinggung mengapa menggelar acara perpisahan di hotel mewah berbintang sementara diakui siswa SMK Bhinneka mayoritas dari kalangan menengah ke bawah, Jerman menyatakan bahwa itu sudah kesepakatan antara walimurid dengan pihak sekolah.

“Ini untuk pertama kali diadakan di Mercure Hotel dan sudah kesepakatan antara walimurid dengan sekolah saat rapat musyarawah,” dalihnya.

Sementara ketika disinggung perihal study tour ke luar Karawang padahal ada imbauan Surat Edaran Gubernur Jabar untuk tidak melakukan giat study tour ke luar daerah, Jerman berdalih akan mengikuti sesuai arahan dinas.

“Sekolah patuh aturan dinas,” tegasnya.

Namun ketika meminta ketegasan apakah study tour ke Dufan akan dibatalkan, Jerman memberikan pernyataan bersayap.

“Saya belum dapat info dari sekolah. Tidak dibatalkan, tapi ikut aturan dan arahan dinas saja,” dalihnya.

Kesempatan yang sama, Jerman menampik apabila ada kabar jika biaya Rp3,5 juta belum dilunasi, maka SKL akan dipending.

“Tidak ada itu yang enggak melunasi akan dipending kelulusannya, kabar tersebut mungkin hanya miss komunikasi saja,” pungkasnya. (jat/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *