Warga Dusun Sumedangan Bantah Pembangunan Turap Ngasal

pembangunan turap di Dusun Sumedangan.
pembangunan turap di Dusun Sumedangan.

KARAWANG-Munculnya narasi pemberitaan yang menyebutkan adanya pembangunan turap atau drainase yang asal jadi di Dusun Sumedangan RT 04 RW 02, Desa purwadana, Kecamatan Teluk Jambe Timur yang dikerjakan CV Anugerah Kreasi Bersama disesalkan warga setempat.

Warga setempat justru mengaku menyambut gembira adanya pembangunan turap di wilayahnya yang dikerjakan CV Anugerah Kreasi Bersama dengan hasil yang baik.

Bacaan Lainnya

Seperti yang disampaikan Edy Sudrajat. Dirinya mengaku kaget mendengar kabar bahwa proyek pembangunan turap ini ada yang mempermasalahkan.

“Disebutkan dalam berita itu bahwa pelaksana mencuri dari ketinggiannya oleh salah satu media online. Seharusnya sebagai lembaga sosial kontrol harus berimbang jangan sebelah pihak. adapun misal ada narasumber ya cantumkan (identitas-red) biar fair dan tidak hanya menjadi opini liar saja,” ujarnya kepada delik.co.id, Rabu (24/8/2022).

“Justru saya pribadi sebagai warga setempat sangat berterimakasih dan sangat mengapresiasi dengan adanya pembangunan turap tersebut walau dalam proses perjalanannya memang agak lama lantaran terkendala dengan rute yang agak sulit,” timpalnya.

Pernyataan Edi diperkuat dengan pernyataan Kadus setempat, Ace Nurjaya. Sebagai aparatur desa setempat dirinya pastikan selalu kontrol pekerjaan turap di wilayahnya agar berjalan sesuai RAB.

“Saya bersama Edy selalu mengkontrol dari titik awal pembangunan. Terus memperhatikan dan bila mana ada pekerjaan yang tidak sesuai atau dinilai kurang saya kasih masukan pada para pekerja, ditambah para pekerjanya sendiri semua asli dari wilayah kami sendiri. masa sih mereka akan seenak dewek dalam mengerjakanya. Bila tidak percaya silahkan aja kroscek ke lapangan dan buktikan,” tegasnya.

Dengan adanya pemberitaan miring mengenai proyek tersebut, dirinya mengajak kepada jurnalis tersebut untuk ketemu secara langsung dan lihat faktanya secara seimbang biar tidak ada fitnah.

“Di sini saya berdiri tidak mengatasnamakan pihak manapun, saya selaku aparatur setempat hanya berusaha meluruskan dari apa yang saya lihat sendiri bukan berdasarkan ‘katanya’. Apalagi para pekerjanya juga semua berasal dari desa kami, tidak mungkin dong pembangunan desa sendiri dibangun asal-asalan,” pungkasnya. (dede/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar