Ini Langkah Strategis Pemkab Karawang Entaskan Kemiskinan Ekstrem

FGD Pemulihan Ekonomi.
FGD Pemulihan Ekonomi.

KARAWANG-Forum Ekonomi Kreatif Bersama Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat dan Universitas Buana Perjuangan (UBP) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) yang diikuti berbagai komponen asosiasi, komunitas UMKM, organisasi serta sejumlah Kepala Dinas, Rabu (3/11/21).

Sekda Karawang, Acep Jamhuri, yang hadir sebagai pembicara, mengatakan, sekarang ini Karawang merupakan bagian dari target penanggulangan atau pengentasan kemiskinan ekstem.

Bacaan Lainnya

“Data awal menginformasikan ada sekitar 130 ribu masyarakat Karawang tergolong miskin ekstrem. Dan berdasarkan data terbaru kemiskinan ekstrem di Karawang ternyata tersebar di seluruh wilayah. Tapi kita harus tahu bahwa ukuran kemiskinan ekstrem itu ada banyak. Tidak hanya menyangkut pendapatan di angka sekian rupiah, tapi juga ukuran akses Kesehatan, sanitasi juga akses informasi atau pendidikan,” ucapnya.

Acep mengungkapkan, Pemkab Karawang telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah kemiskinan ekstrem. Di antaranya seperti validasi data, program-program pemenuhan kebutuhan dasar, meningkatkan kemudahan akses Pendidikan, skema pendampingan untuk para UMKM, penyiapan PUSKESOS (Pusat Kesejahteraan Sosial Terpadu).

“Dan program lainnya yang terdapat di semua OPD, termasuk pengkolaborasian ekonomi kreatif dan kepariwisataan,” ujar mantan Kepala Dinas PUPR ini.

Pembicara lainnya yang juga merupakan Rektor UBP Karawang, Dedi Mulyadi, menyoroti tentang urgensi data dan pemetaan dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Karawang.

“Kami dari akademisi selalu berpatokan pada data, termasuk soal isu kemiskinan ekstrem di Kabupaten Karawang. Kami melihat data yang dikeluarkan BPS sudah terstandarisasi. Jadi kita tidak bisa mengelak. Tapi bukan berarti kita diam. Kita perlu juga mempelajari bagaimana data kemiskinan ekstrem itu diambil,” paparnya.

Dedi mengingatkan pentingnya data, maka UBP sendiri telah melakukan pemetaan dan inventarisasi menyeluruh pada sekitar 180 desa di Kabupaten Karawang.

“Kami sudah terjunkan banyak mahasiswa ke desa-desa untuk melakukan pendataan termasuk potensi kewirausahaannya. Data-data itu sudah kami kompilasi ke dalam bentuk sebuah buku berjudul Metamorfosis Desa Kabupaten Karawang. Ini adalah bagian dari kontribusi kami kepada Kabupaten Karawang, terutama terkait data dan pemetaan desa. Dan hal ini sangat diperlukan, termasuk hubungannya dengan isyu kemiskinan ekstrem. Karena data-data tersebut bisa menjadi panduan kita dalam melaksanakan Langkah-langkah mengatasi kemiskinan ekstrim,” ujarnya.

Pelaksana kegiatan, Asep R Sundapura, yang merupakan Ketua Forum Ekonomi Kreatif Kabupaten Karawang, mengatakan, tujuan diadakannya FGD sebagai upaya membangun komunikasi antar berbagai pihak baik pemerintah daerah, asosiasi usaha, organisasi pemuda dan UMKM terkait isu kemiskinan ekstrem.

“Karawang sedang dihadapkan pada persoalan kritis berupa kemiskinan ekstrem yang tersebar di seluruh kecamatan. Kita butuh solusi kongkret dan tepat sasaran. Dan hal itu memerlukan kolaborasi semua pihak, bukan hanya pemerintah daerah. Tapi juga pelaku usaha diberbagai sektor. Termasuk akademisi. Jadi melalui FGD ini diharapkan bisa tercipta komunikasi konstruktif dan pendekatan visi bahwa kita harus Bersama-sama mengatasi kemiskinan ekstrem di Karawang, terutama melalui sektor ekonomi kreatif dan UMKM,” tutupnya. (red).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *