Kampung Moderasi Beragama : Wujud Implementasi Bhinneka Tunggal Ika di Kecamatan Cibuaya

H. Sopian berikan sambutan acara pengembangan moderasi beragama di Kecamatan Cibuaya.

KARAWANG-Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang mengadakan acara Pengembangan Kampung Moderasi Beragama yang berlangsung di Kampung Sekong, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, pada hari Selasa (13/08).Acara ini mencakup Dialog Lintas Agama dan Budaya serta penanaman satu juta pohon di kantor Desa Cemarajaya.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Kantor Kemenag Karawang H. Sopian, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karawang, Kepala Dinas Pertanian H. Rahman, Camat Cibuaya Agus Somantri, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Karawang, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PW IPARI), Ketua Paguyuban SORBAN, KIIC, tokoh lintas agama, serta warga setempat.

Bacaan Lainnya

Desa Cemarajaya dikenal sebagai desa yang dihuni oleh warga dengan tiga keyakinan agama, yaitu Islam, Kristen, dan Buddha. Mereka hingga kini hidup berdampingan dengan damai dan nyaman. Hal ini tentunya cerminkan implementasi Bhinneka Tunggal Ika di Kecamatan Cibuaya.

Dalam acara tersebut, masing-masing perwakilan agama menampilkan kesenian khasnya; umat Islam menampilkan seni hadroh dan marawis, umat Buddha menampilkan seni barongsai, sementara umat Kristen menampilkan paduan suara.

Ketua PD IPARI Karawang, Ade Setiawan, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan praktik moderasi beragama serta pelestarian lingkungan di masyarakat.

“Acara ini juga bertujuan membangun sinergitas antara tokoh pemerintah, agama, dan masyarakat. Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai sektor, termasuk Dinas Pertanian, DLHK, serta Paguyuban SORBAN,”ujar Ade Setiawan.

Camat Cibuaya, Agus Somantri, mengungkapkan rasa bangganya dan berterima kasih kepada Kementerian Agama yang telah menjadikan Desa Cemarajaya sebagai desa percontohan untuk moderasi beragama.

“Di Cemarajaya terdapat tiga tempat ibadah, yaitu masjid, gereja, dan wihara. Salah satu bentuk toleransi yang ada di sini adalah dalam pendistribusian santunan yang dilakukan oleh umat Muslim, di mana bantuan tersebut tidak membedakan status agama,” tambahnya.

Kepala Kantor Kemenag Karawang, H. Sopian, menyatakan bahwa acara ini merupakan bagian dari program prioritas Kemenag untuk mempertahankan kerukunan antarumat beragama di Karawang, khususnya di Cemarajaya. Mengenai penanaman pohon, ia menyampaikan harapannya agar upaya ini dapat membantu mengatasi masalah abrasi yang pernah mengancam bangunan seperti masjid di lokasi wisata Pantai Pisangan.

Perwakilan Bupati Karawang, H. Rohman, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian, menyampaikan apresiasinya kepada warga Cemarajaya yang mampu hidup rukun di tengah perbedaan agama. Acara ini resmi dibuka dengan pembacaan basmalah bersama.

Sebagai penutup, Paguyuban SORBAN memberikan piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi dan cinta kepada Kementerian Agama Karawang atas terselenggaranya acara yang menggugah semangat toleransi dan pelestarian lingkungan ini. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *