Karut Marut KONI Karawang : Tidak Ada Perhatian ke Atlet, Transparansi Anggaran, Sesama Pengurus Saling Sikut

Wahyu Anggara background KONI Karawang.
Wahyu Anggara background KONI Karawang.

KARAWANG-Kemelut yang membelit KONI Karawang terus mengular. Satu per satu permasalahan internal KONI Karawang mulai terkuak, di antaranya tidak ada transparansi anggaran, sesama pengurus saling ‘sikut’ hingga permasalahan KONI tidak ada prestasi membanggakan dan tidak ada perhatianterhadap kesejahteraan para atlet.

Ketua Markas Cabang LMP Karawang yang juga atlet balap mobil, Wahyu Anggara, turut angkat bicara mengenai karut-marut lembaga yang mengurus masalah olahraga tersebut.

Bacaan Lainnya

Wahyu menegaskan tidak ada perhatian KONI Karawang terhadap pembinaan dan kesejahteraan bukanlah isapan jempol.Pasalnya sebagai atlet, ia sendiri langsung merasakan hal itu benar terjadi.

“KONI tidak ada perhatian dan berpihak dari sisi maintain hingga kesejahteraan atlet dalam mengikuti kejuaraan daerah dan atau nasional,” kata Wahyu kepada delik.co.id, Selasa (19/9/2023).

Baca juga : Prahara KONI Karawang, Ketum Cabor ISSI Angkat Bicara

Mirisnya, katanya, anggaran KONI justru lebih banyak diploting atau lebih banyak didominasi untuk belanja kepegawaian.

“Saya cukup heran kenapa KONI ini dalam belanja anggarannya lebih didominasi untuk belanja kepegawaian, sedangkan untuk kejuaraan atau stimulan pembinaan untuk para atlet cabor itu minim sekali, sehingga wajar Karawang dari prestasi olahraga sangat tertinggal dari daerah lain,” bebernya.

“Jadi sebaiknya diubah saja, dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) jadi Komite Pengurus Olahraga Nasional Indonesia,” timpalnya menyindir.

Apalagi, lanjut Wahyu, permasalahan KONI saat ini makin ruwet dengan adanya gerakan masif dari pengurus Forum Cabor dalam menyikapi karut marut KONI, maka dirinya selaku atlet balap mobil nasional asal Karawang sangat mendukung gerakan tersebut dalam rangka menyuarakan keresahan yang dialami para pelaku olahraga di Karawang.

“Terutama terkait pengunaan transparansi anggaran untuk diuji oleh pihak kepolisian agar permasalahan itu terbuka terang bendera supaya tidak ada saling curiga sesama pengurus dan pelaku olahraga di Karawang,” tutupnya. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *