KARAWANG-Kekecewaan tidak mendapat alokasi hewan kurban dari Pemkab Karawang tidak hanya dirasakan ormas Islam, seperti PCNU Karawang.
Masjid Agung Syekh Quro Karawang yang lazimnya setiap tahun mendapatkan alokasi hewan kurban, tetapi pada Hari Raya Iduladha 1445 H kali ini tidak mendapatkannya.
Padahal hewan kurban yang bersumber dari CSR perusahaan-perusahaan se-Kabupaten Karawang pada masa pemerintahan Bupati Cellica Nurrachadiana Masjid Agung Karawang selalu dapat jatah hewan kurban. Tetapi sayangnya pada masa Bupati H. Aep Syaepuloh, Masjid Agung terkesan dilupakan.
Pengurus DKM Masjid Agung yang juga Panitia Kurban, Eka Priadi Kusuma, mengatakan, Masjid Agung Syekh Quro Karawang yang biasanya setiap tahun mendapatkan alokasi hewan kurban dari Bank Jabar Banten cabang Karawang sampai malam takbiran belum mendapatkan informasi kepastian mendapatkan hewan qurban dari Bank Jabar Banten.
“Alokasi pembagian hewan kurban yang dikumpulkan dari CSR perusahaan dan perbankan terkesan dimanfaatkan oleh Bupati Aep Syaepuloh untuk kepentingan politis,” ucapnya kepada delik.co.id, Minggu (16/6/2024) malam.
Ia pun menyindir H. Aep yang dianggap bupati paling terkaya di Indonesia.
“Pertanyaannya, apakah beliau juga membeli hewan kurban untuk dibagikan oleh uang sendiri atau hanya menggunakan CSR dalam bentuk hewan kurban yang sudah ada,” tandasnya. (red).