KARAWANG-Pemkab Karawang rencana akan melanjutkan pembangunan Gedung IGD dan Perawatan Kritis Terpadu RSUD Karawang yang sebelumnya sempat mangkrak bertahun-tahun.
Tidak tanggung-tanggung, Pemkab Karawang bakal menggelontorkan Rp23,9 miliar yang bersumber dari APBD Karawang untuk melanjutkan pembangunan Gedung lima lantai tersebut.
Pemkab melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) telah gelar lelang, namun sayangnya dari empat perusahaan yang telah mengajukan harga penawaran tidak ada satu pun lolos sebagai pemenang.
Bagian PBJ melalui Pokja Lelang rencana kembali menggelar lelang tahap II paling cepat akhir Juli 2024.
Ketua Karawang Monitoring Grup (KMG), Imron Rosadi, menyarankan kepada Pokja Lelang dan PPK untuk meloloskan pemenang lelang jangan melihat hanya dari sisi penawaran harga terendah.
“Akan tetapi harus dilihat harga penawaran yang layak dan wajar. Jangan sampai kontraktor menawar dengan harga terendah hanya untuk mendapatkan proyek,” kata Imron kepada delik.co.id, Rabu (24/7/2024).
Baca juga : Polemik Proyek Pagar RSUD Karawang, APH Didesak Turun Tangan
“Namun setelah ditetapkan menjadi pemenang, pihak pelaksana kebingungan di lapangan. Sehingga menyebabkan proyek menjadi gagal kontruksi dan mangkrak seperti proyek yang sudah-sudah,” timpalnya.
Selain itu, kata Imron, Pokja Lelang dan PPK harus betul-betul teliti dalam menetapkan pemenang lelang proyek Gedung IGD dicek histori atau rekam jejak dan portofolionya.
“Pasalnya, rekam jejak dan portofolio sebuah perusahaan kontraktor tersebut merupakan cerminan dari hasil kerjanya dan klien yang pernah menggunakan jasa-jasanya. Jika banyak klien yang puas, maka suatu perusahaan kontraktor tersebut layak dijadikan pilihan dan dipertimbangkan lebih jauh, begitu juga sebaliknya kalau rekam jejak buruk ya tinggalkan saja jangan dipilih sebagai pemenang,” tegasnya.
Imron mengingatkan atas kejadian proyek pemagaran depan RSUD Karawang yang sempat jadi polemik.
“Pokja Lelang dan PPK harus belajar dari pengalaman sebelumnya, pengadaan pemagaran RSUD Karawang juga alami lelang dua kali dan ujungnya menimbulkan polemik,” ujarnya tanpa bicara lebih detil polemik menyangkut proyek pemagaran RSUD Karawang. (red).