Tetapkan H. Aep Sebagai Cabup Gerindra-Nasdem, HES Dinilai Ambil Langkah Blunder

Asep Agustian (kiri), HES (tengah) dan Nana Kusdiana Kustara (kanan).

KARAWANG-Pertemuan politik antara DPC Partai Gerindra Karawang dengan DPD Partai Nasdem Karawang pada Jumat (17/5/2024) siang kemarin hasilkan keputusan bersama untuk mengusung H. Aep Syaepuloh sebagai bakal calon bupati di perhelatan Pilkada Karawang 2024.

Kesepakatan itu disampaikan langsung oleh Sekretaris DPC Partai Gerindra Karawang H. Endang Sodikin (HES) dan Ketua DPD Partai Nasdem Karawang Dian Fahrud Jaman.

Bacaan Lainnya

Pernyataan HES langsung dikritisi oleh pengamat politik Karawang Asep Agustian.

Menurut pria berkacamata yang akrab disapa Asep Kuncir (Askun) ini menyebut bila langkah HES terlalu dini dan terburu dengan langsung nyatakan Gerindra dan Nasdem usung H. Aep Syaepuloh sebagai calon bupati.

“Apakah HES menyatakan hal itu sepengetahuan pusat (DPP) dan apakah juga sepengetahuan Ajang selalu Ketua DPC Partai Gerindra Karawang karena setahu saya pertemuan itu tidak dihadiri Ajang, begitu juga dengan Gina Fadlia Swara apakah tahu kesepakatan itu,” ucap Askun kepada delik.co.id, Minggu (19/5/2024) siang.

Menurutnya, suatu hal yang wajar saja apabila dua parpol besar atau beberapa parpol lain bertemu membahas rencana koalisi, tetapi apabila pertemuan itu langsung tetapkan H. Aep sebagai cabup dan kader tulen Gerindra Gina dinomorduakan, maka itu pun tidak jadi soal apabila seirama dan cocok dipersilakan.

“Tetapi pertanyaannya sangat disayangkan karena 08 (Prabowo) belum menentukan sikap siapa yang diusung tapi di Karawang sudah besar syahwat tentukan sikap. Ada apa dibalik ini semua, silakan publik cari tahu,” ujarnya yang juga Ketua Peradi Karawang ini.

Askun juga menyayangkan lantaran Gerindra selaku partai besar dimana Ketua Umum Prabowo pemenang Pilpres di nasional serta Gerindra pemenang Pileg di Karawang, malah menempatkan kadernya sebagai calon wakil bupati.

“Apakah tidak malu kader Gerindra jadi nomor duanya. Memang betul politik itu dinamis sekarang ngomong A besok bisa jadi ngomong B. Tapi terlalu dini lah sudah tetapkan cabup bersama. Tapi nanti jika DPP tentukan sikap lain, mau bicara apa? Tentunya sangat disayangkan,” ucapnya.

Askun sangat menyangkan dengan manuver politik yang diambil HES padahal ia kandidat kuat sebagai Ketua DPRD Karawang yang dikhawatirkan bila langkah ia ambil jadi blunder dan bumerang bagi dirinya sehingga gagal jadi Ketua DPRD Karawang.

“Ini akan menjadi preseden tidak baik HES di mata pusat,” tandasnya.

Tempat yang sama, politikus senior yang juga mantan Sekretaris DPC Partai Demokrat Karawang, Nana Kusdiana Kustara, mengatakan, jelang perhelatan Pilkada 2204 setiap parpol di Karawang tentunya sah-sah saja berupaya untuk wujudkan keinginan seperti itu.

“Tetapi ini masih berproses dan terus berjalan. Saya lihat sih itu masih wacana. Pertanyaannya apakah masing-masing parpol sudah dapat surat penugasan dari DPP bahwa H. Aep jadi cabup dan Gina jadi cawabup,” ucapnya yang juga mantan Dewas Perumdam Tirta Tarum ini.

Gerindra yang notabennya parpol pemenang Pileg di Karawang dengan raihan delapan kursi dan suara terbanyak, apakah tidak punya kader yang layak diusung jadi cabup.

“Ini masih wacana, tidak menutup kemungkinan akan terbalik karena masih dinamis,” pungkasnya. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *