Warga Ciampel Kecewa Bupati Karawang Ingkar Hadiri Pertemuan Bahas PT Pindo Deli 2

Sudomo

KARAWANG-Puluhan warga dua desa di Kecamatan Ciampel korban paparan gas caustic soda PT Pindo Deli Pulp and Mills 2 mengaku kecewa dengan Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh.

Kekecawaan itu dipicu dengan tidak datangnya H. Aep Syaefulah temui warga di balai Desa Kutamekar Kecamatan Ciampel, Selasa (23/1/2024) kemarin.

Bacaan Lainnya

Dalam pertemuan tersebut dihadiri Camat Ciampel, Kapolsek, Babinsa TNI AD, Bhabinkamtibmas Polri, Danposramil dan Kades Kutamekar.

Dalam pertemuan tersebut rencananya akan melakukan pembahasan bersama warga, pasca insiden gas caustic soda PT Pindo Deli Pulp and Mills 2 bocor.

Seorang warga Kutamekar Sudomo mengatakan, Bupati dinilai telah membohongi warga karena tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

“Saya bersama warga menanti kehadiran Bupati Karawang H. Aep Syaefulah supaya hadir ditengah masyarakat untuk berikan solusi,” ucapnya.

“Warga kecewa tidak hadirnya Bupati, kami mendapati kabar bahwa jam 11.00 WIB, Bupati mempunyai agenda lain. Kami bersama warga dua desa di Ciampel sudah berkumpul di Balai Desa Kutamekar menunggu datangnya orang nomor satu di Kabupaten,” sambungnya.

Baca juga : Tegas, Tidak Ada Cerita Apapun Askun Desak PT Pindo Deli 2 Ditutup Permanen

Masih menurutnya, Bupati dipilih oleh rakyat seharusnya bisa lebih mengayomi masyarakat dalam situasi sulit seperti sekarang.

“Seharusnya Bupati hadir ditengah keluh kesah masyarakat, kami di sini kesulitan sangat membutuhkan solusi,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, warga tetap menolak berdirinya pabrik caoustic soda Pt Pindo Deli Pulp and Mills 2 dan mendesak pemerintah untuk segera menutup pabrik tersebut, sebelum adanya langkah terbaik bagi masyarakat.

Karena menurutnya, kejadian ini bukan yang pertama kali, namun sudah kelima kalinya, bahkan ini lebih parah hingga dua desa di sekitar pabrik terkena imbas, di antaranya Desa Kutamekar dan Desa Purwamekar.

“Pertemuan warga ini merupakan sebuah wadah untuk menyuarakan dan menyampaikan tuntutan serta kekecewaannya, agar pemerintah segera tindakan tegas pabrik itu, sehingga kami tidak merasa was-was akan kejadian tersebut terulang kembali,” pungkasnya. (jat/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *