KARAWANG-Kabupaten Karawang mulai masuk musim penghujan. Kewaspadaan akan meningkatnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karawang pun mulai digalakkan.
Anggota Komisi IV DPRD Karawang Taman SE., meminta masyarakat untuk disiplin menjalankan 3 M (menguras, menutup, mendaur ulang).
“Pasalnya, pada musim penghujan populasi nyamuk aedes aegypti akan meningkat, karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan,” kata Taman kepada delik.co.id, Rabu (3/11/2021).
Menurut politikus Gerindra ini, kondisi (genangan air) tersebut akan meningkatkan populasi nyamuk aedes aegypti, sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD.
“Kelangsungan hidup nyamuk aedes aegypti akan lebih lama bila tingkat kelembaban tinggi selama musim hujan, sehingga masyarakat harus lebih waspada pada saat memasuki musim penghujan ini,” ungkapnya.
Taman yang juga Ketua Pansus Raperda Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular menegaskan, masyarakat harus waspada dan menerapkan hidup sehat dengan melakukan 3M.
“Yang dimana 3 M itu, menutup, menguras (penampungan air) dan mendaur ulang (sampah yang berpotensi jadi tempat genangan air) agar bisa terjaga dari penyakit DBD,” ujarnya.
Antisipasi juga dapat dilakukan dengan cara menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.
Taman juga mendorong agar Pemkab Karawang dan pemerintah desa bisa berupaya untuk melakukan pengasapan atau fogging sebagai bentuk kepedulian dan sosialisasi mencegah DBD.
“Saya juga meminta agar Pemkab melalui Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi pencegahan DBD kepada masyarakat, serta melakukan fogging di titik-titik rawan sebagai upaya pencegahan,” pungkasnya. (iki/red).