20 Guru Madrasah Karawang Ikuti ToT Pengembangan Literasi Keuangan untuk Gen Z

Pembukan ToT, panitia dan peserta foto bersama dengan Kepala kantor Kemenag Karawang, H. Sopian.

KARAWANG-20 madrasah se-Kabupaten  Karawang mengikuti kegiatan Training of Trainers (ToT) untuk Calon Fasilitator Literasi Keuangan, Sosial dan Manajemen yang digelar di Brits Hotel selama tiga hari, Selasa-Kamis (25-27/6/2024).

Kegaiatan tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Amal Khair Yasmin yang berkolaborasi dengan Aflatoun Internasional, Project Management Institute Educational Foundation (PMIEF) dan Kementerian Agama Kabupaten Karawang.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini disambut baik Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang, H. Sopian, M. Si.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa program training ini cocok dengan tagline Kabupaten Karawang adalah CAKEP (Cerdas, Akuntabel, Kreatif, Edukatif dan Prestasi). Mewujudkan tagline ini, Kemenag berkolaborasi dengan berbagai pihak, di antaranya dengan kampus, dunia usaha dan salah satunya dengan Amal Khair Yasmin.

Baca juga : Testimoni dan Komentar Peserta ToT Literasi Sosial, Keuangan dan Manajemen Aflatoun

“Hari ini kerjasama dengan Amal Khair Yasmin adakan ToT. ini merupakan pelaksanaan dari edukatif, artinya dengan adanya pelatihan ini untuk mencerdaskan para pegawai kami. Belajar tidak hanya dengan kuliah saja, tapi dengan pelatihan semacam ini untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas mutu pendidikan tidak hanya untuk para siswa namun juga termasuk untuk para pendidiknya, insyaAllah akan diakhiri dengan prestasi-prestasi,” ungkapnya.

Di era modern ini, kemampuan mengelola keuangan adalah keterampilan yang krusial. Masa sekolah merupakan waktu yang ideal untuk belajar tentang menabung, mengatur pengeluaran, berbagi kepada sesame serta investasi. Dengan pengetahuan keuangan yang baik sejak dini, siswa dapat mengembangkan kebiasaan finansial yang sehat dan bijaksana, membantu mereka mencapai kestabilan keuangan dan membuat keputusan yang cerdas di masa depan. Oleh karena itu, pendidikan keuangan harus menjadi bagian penting dari kurikulum sekolah.

Manajer Program Amal Khir Yasmin sekaligus trainer Aflatoun Internasional, Sulistiyo, mengatakan, literasi keuangan bukan hanya tentang angka dan perhitungan, tetapi tentang memberikan karakter dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang stabil dan mandiri secara finansial.

Baca juga : Buka ToT Fasilitator Pendidikan, H. Sopian : Kegiatan Ini Sangat Mendukung Tagline CAKEP Kemenag Karawang

Bagi guru, lanjutnya, menyampaikan pengetahuan ini berarti membekali siswa dengan keterampilan yang akan berguna sepanjang hidup mereka.

Sementara bagi siswa, memahami literasi keuangan memberikan mereka kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan ekonomi dan membuat keputusan yang bijaksana.

“Dengan komitmen bersama antara pendidik dan pelajar dalam mengedepankan literasi keuangan, kita dapat membangun generasi yang lebih siap dan cerdas dalam mengelola keuangan, memastikan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi semua,” katanya.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan  dan Karawang merupakan kota ke 12 dalam rangkaian kegiatan ini. Kegiatan ini menjangkau ratusan guru dan ribuan siswa di Indonesia,” sambungnya.

Peserta lakukan riset UMKM ke lapangan.

Riset UMKM

Melengkapi kegiatan Training of Trainers selama tiga hari tersebut, pada hari kedua, peserta melakukan proyek berupa riset dengan melakukan wawancara kepada pedagang kecil di Lapang Karangpawitan. Riset yang dilakukan berdasar kelompok tersebut diperkaya dengan proyek membelanjakan sejumlah uang untuk mendukung usaha kecil, dan hasil penelitiannya menjadi landasan untuk menyusun proyek wirausaha pada hari ke-tiga.

“Panitia berharap, riset ke lapangan diharapkan bahwa peserta pelatihan merasakan langsung arti sebuah perjuangan dalam menjalankan roda usaha pedagang tersebut.  Peserta pelatihan mewawancarai pada pegiat UMKM sembari bercanda (sersan, serius tapi santai),” bebernya.

Peserta presentasikan rancangan usahanya.

Rancang Usaha

Kemudian di hari ketiga, peserta diberikan materi running text detexion. Ini bertujuan agar peserta mampu mengingat atau cara lain dari menghafal. Melengkapi kegiatan, peserta juga diberikan materi merancang wirausaha sosial dan finansial.

“Materi ini mengajarkan bagaimana peserta dibawa untuk menuliskan ide-ide bisnis apa yang akan dilakukan, strategis seperti apa, apakah ada kompetitornya? Dan disini juga diajarkan bahwa selain berusaha dan menghasilkan profit juga pserta diajarkan untuk berbagi kepada semesta dan sesama. Materi Wirausaha ini adalah kelanjutan dari materi hari sebelumnya yaitu menggangarkan dan merencanakan,” kata Project Officer, Deni Ramdani.

Baca juga : Tumbuhkan Gerakan dan Jiwa Enterpreneur, AK Yasmin Sukses Gelar ToT Aflateen+ di Cilegon

Beberapa peserta menyampaikan dalam testimony bahwa training ini sangat bagus, kreatif, menyenangkan dan aplikatif.

“hanya dengan waktu tiga hari saja, sesama anggota terlihat akrab, percayaan diri, rileks dan seperti keluarga yang sudah lama saling kenal. Hanya tim yang hebat, yang mampu menciptakan itu. Nyaris di tiap sesi materi, tidak terlihat peserta yang ngantuk,” kesan Dani Hamdani, S.Pd., peserta dari MAN 1 Karawang.

Sementara Ade Nasem, peserta  dari MTsN 1 Karawang, menegaskan bahwa ToT yang sangat luar biasa. Penyampaian materinya sangat variatif dan kreatif.

“Pendekatan personal ke pesertanya, menjadi inspirasi untuk diterapkan di madrasah. Terimakasih pak Sulistyo dan Team atas ilmunya, semoga masih ada ToT lanjutannya,” ucapnya.

Senada dengan peserta yang lain, Ahmad Sopyan dari MA Mathla’ul Anwar, Batujaya, menyampaikan kesan bahwa ToT ini sangat mengesankan, penuh inspirasi, up to date, dengan penyampaian pemateri yang menarik penuh percaya diri dan banyak pengalaman, dan praktik langsung.

“Waktu serasa singkat tak terasa karena pelatihannya sangat menarik,” tutupnya. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *