Tumbuhkan Gerakan dan Jiwa Enterpreneur, AK Yasmin Sukses Gelar ToT Aflateen+ di Cilegon

Peserta ToT Aflateen foto bersama.

CILEGON-Amal Khair Yasmin Foundation (AK Yasmin Foundation), bekerjasama dengan Aflatoun, dan Project Management Institute Educational Foundation (PMIEF) sukses mengadakan pelatihan training of trainers (ToT) calon fasilitator pendidikan sosial, literasi keuangan dan manajemen di Hotel Gondang, Cilegon, Banten, selama tiga hari, Selasa-Kamis (4-6/6/2024).

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari 18 guru dan dua pengawas, serta satu orang assessor dan juga sebagai mitra lokal dalam kegiatan tersebut.

Bacaan Lainnya

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Cilegon, H. Munirudin, M.P.d., turut hadiri kegiatan sekaligus membuka resmi acara tersebut.

Dalam sambutannya, H. Munirudin, mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan workshop ToT ini yang tujuannya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam karakter, kepedualian sosial dan jiwa entrepreneur.

“Karena pentingnya siswa dididik untuk bisa bersaing di era Revolusi Industri 5.0.,” ujarnya.

Suasana ToT

Ia berharap, AK Yasmin Faoundation dan Aflatoun betul-betul bisa berkembang di Cilegon. Karena ini yang sesungguhnya menurut pandangannya adalah Kurikulum Merdeka.

“Bagaimana kita melakukan kegiatan pelatihan dan pendidikan terhadap anak. Tidak memandang a, b, c nya tapi yang dipandang adalah orangnya atau manusianya yang lazim mendapatkan pendidikan dan pengajaran dari sisi bakat dan minatnya masing-masing,” katanya.

Tempat yang sama, Sulistiyo selaku Manajer Program Amal Khair Yasmin dan juga sebagai Master Trainer Aflatoun Internasional mengatakan, Training of Trainers Aflateen+ mengedepankan pendidikan karakter dengan metode yang diperkaya dan sudah diimplementasikan di 116 negara. Di antara ciri kurikulum Aflatoun adalah pendidikan karakter yang mengedepankan cinta kasih dan nilai-nilai sosial, kepedulian kepada manusia dan semesta.

“Prinsip itulah yang sejatinya menjadi kunci dalam menjalani kehidupan ini, juga dalam proses pengajaran kepada siswa,” tuturnya.

Menurutnya, metode pelatihan Aflatoun didesain sangat interaktif, melibatkan lebih banyak ide-ide kreatif peserta sehingga selalu menyenangkan bagi peserta. Model pelatihan ini telah teruji mampu meningkatkan kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri peserta hingga mampu berkomuikasi di depan public.

Hal senada disampaikan Dr. Zaitty Musafiroch sebagai mitra local sekaligus pengawas dan assessor memberi kesan positif setelah mengikuti selama tiga hari proses ToT tersebut.

“Pada hari pertama hanya tiga orang yang aktif berbicara, pada hari kedua dan ketiga, semua peserta semangat untuk berpendapat dan sangat berani. Selama tiga hari pelatihan, peserta sangat gembira, meraih makna dan dalam hangatnya persaudaraan. Itulah yang menyebabkan Ibu Jami’ dalam testimoni penutupan menyampaikan bahwa kami seluruh peserta tidak mau berhenti dan pulang, masih semangat untuk mengikuti pelatihan,” ujarnya.

Para peserta sedang wawancara pedagang.

Deni Ramdani selaku Project Officer menegaskan, metode pelatihan Aflatoun selalu interaktif, menyenangkan, murah dan mudah  sehingga peserta merasa nyaman dan pasca pelatihan mampu implementasi di kelas. Terlihat jelas bahwa selama proses pelatihan peserta mengeluarkan semua energi positifnya. Karena tujuan akhirnya dalam pengajaran adalah membuat suasana belajar yang menyenangkan, tidak membosankan dan mengasah cara berfikir siswa untuk kreatif, kolaboratif dan respect dalam menjalani pembelajaran di sekolah.

“Pada akhirnya siswa memiliki karakter yang kuat, mencegah siswa dari kenakalan remaja dan bullying di sekolah karena sudah mendapatkan energi positif dari guru-guru yang mengajarkan dengan cinta kasih, penuh apresiasi kepada siswa,” paparnya.

Melengkapi kegiatan Training of Trainers selama tiga hari tersebut, pada hari kedua, peserta melakukan proyek berupa riset dengan melakukan wawancara kepada pedagang kecil di Pulau Merak Kecil. Riset yang dilakukan berdasar kelompok tersebut diperkaya dengan proyek membelanjakan sejumlah uang untuk mendukung usaha kecil, dan hasil penelitiannya menjadi landasan untuk menyusun proyek wirausaha pada hari ke-tiga.

Panitia berharap, riset ke lapangan diharapkan bahwa peserta pelatihan merasakan langsung arti sebuah perjuangan dalam menjalankan roda usaha pedagang tersebut.  Peserta pelatihan mewawancarai pada pegiat UMKM sembari bercanda (sersan, serius tapi santai).

Untuk diketahui, Cilegon adalah kota ke-11 yang sudah dijalani oleh Aflatoun dan Yasmin, sebanyak 230 trainer sudah mengikuti training ini. Program ini juga diharapkan menjangkau lebih dari 45.000 siswa di Indonesia dan memberikan dampak bagi 150.000 siswa lainnya.

Besarnya penerima manfaat program ini menyemangati AK Yasmin untuk membuat event akbar Aflateen Exhibition (pameran akbar Aflateen di Indonesia). Exhibition ini akan menampilkan hasil atau produk yang dihasilkan oleh siswa dan sekolah. Mereka sudah mendapatkan pengajaran baik apa itu ide bisnis penganggaran, dan tidak berfokus pada money oriented. Justru setelah mendapatkan keuntungan digunakan untuk kepentingan sosial.

Itulah tujuan Aflatoun yang sejalan dengan visi AK Yasmin: mewujudkan dunia yang lebih baik dan penuh cinta kasih dan perdamaian. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *