KARAWANG-Pelatihan Training of Trainers (ToT) Literasi Sosial, Keuangan dan Manajemen Aflatoun yang diikuti 20 guru madrasah (MTs/MA) se-Kabupaten Karawang yang digelar selama tiga hari, Selasa-Kamis (25-27/6/2024) meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta.
Muhammad Fajar, guru MA Nurul Hasby Rawamerta, menyampaikan pengalamannya selama mengikuti pelatihan tersebut.
Ia mengaku pada awalnya minim informasi tentang program Aflatoun dan Aflateen serta nama Amal Khair Yasmin masih asing di telinganya.
“Tapi setelah saya ikuti pelatihan ternyata menarik, mereka punya gagasan dan ide bagaiman proses pendidikan di madrasah dan mereka mencoba menularkan itu ke sejumlah madrasah, khususnya madrasah yang ada di Kabupaten Karawang,” ucapnya kepada delik.co.id. Kamis (27/6/2024).
Baca juga : Buka ToT Fasilitator Pendidikan, H. Sopian : Kegiatan Ini Sangat Mendukung Tagline CAKEP Kemenag Karawang
“Metodologi yang disampaikan program Aflatoun sangat menarik diterapkan di madrasah agar tidak boring dan tidak jenuh, ada trik dan metode khusus yang diajarkan,” sambungnya.
Ia angkat jempol terhadap para trainer di ToT tersebut yang mampu menyampaikan semua materi terasa ringan, menyenangkan, mahir dan mudah dipahami.
“Keren-keren para trainernya, mereka terkesan mumpuni,” ujarnya.
Ia berharap semua guru yang jadi peserta ToT mampu mengimplementasikan semua materi di madrasah masing-masing.
Hal senada disampaikan Wida Lailasari, guru MAN 4 Karawang. Ia yang sudah beberapa kali mengikuti pelatihan bahkan ia juga seorang fasilitator daerah mapel ekonomi untuk Karawang, mengaku pelatihan ToT Aflatoun sangat berkesan baginya.
“Jujur pada awalnya saya kurang respek ikut ToT ini, tapi pada akhirnya setelah diikuti, saya kok merasa kurang kalau cuma tiga hari. Tutorialnya itu sangat membantu sekali,” ujarnya.
Memang setiap giat pelatihan yang Wida ikuti selalu ditekankan untuk merubah paradigma, tetapi tidak ada aplikasi dan tutorial bagaimana arahan untuk merubah paradigma.
“Tapi di sini tuh (ToT), oh iya berarti harus seperti ini merubah paradigmanya, kita harus tinggalkan metode ceramah dan harus perbanyak berinteraksi dengan siswa,” bebernya.
“Baru kali saya menemukan ToT yang benar-benar dibutuhkan untuk merubah paradigma lama guru,” sambungnya.
Ia berharap kepada Kemenag Karawang untuk sering lakukan ToT seperti yang dilakukan Amal Khair Yasmin yang tujuannya meng-upgrade wawasan para guru madrasah.
“Sehingga guru lebih berkompeten lagi ketika mengajar, jujur ToT seperti ini yang saya mau,” tandasnya.
Dikutip dari WA Grup ToT Karawang, bermunculan komentar-komentar para peserta.
Seperti yang disampaikan Layung, guru MTsN 4 Karawang.
“ToT yang sangat bermanfaat dengan penyampaian materi yang menarik dan praktik langsung. Terimakasih banyak, semoga ini berlanjut,” ujarnya.
Komentar senada diucapkan oleh Ahmad Sopyan, guru MA Mathlaul Anwar Batujaya.
“ToT yang sangat mengesankan, penuh inspirasi, up to date, dengan penyampaian pemateri yang menarik penuh percaya diri dan banyak pengalaman dan praktik langsung. Waktu serasa singkat tak terasa karena pelatihannya sangat menarik. Terima kasih banyak, semoga berlanjut dan tidak sampai disini,” ucapnya. (red).