Abaikan Tuntutan, Masyarakat Wadas Bersatu Ancam Demo Besar-Besaran PT Fujita

Masyarakat Wadas Bersatu usai RDP ke DPRD Karawang soal tuntutan pengelolaan limbah PT Fujita

KARAWANG-Pasca mengadu ke Wakil Rakyat (DPRD Karawang), Masyarakat Wadas Bersatu bakal melakukan aksi demontrasi secara besar-besaran di PT Fujita Indonesia yang berada di Kawasan Industri KIIC.

Kordinator Aksi Masyarakat Wadas Bersatu, Bagas mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan upaya untuk berkomunikasi dengan PT Fujita yang difasilitasi melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kabupaten Karawang. Namun, PT Fujita masih mengabaikan apa yang dihasilkan saat RDP.

Bacaan Lainnya

“Pihak DPRD Karawang telah menyampaikan hasil RDP, bahwa mendukung pengelolaan limbah ekonomis PT Fujita untuk dikembalikan pengelolaannya kepada lingkungan sekitar perusahaan,” ujarnya, Senin (14/10/2024).

Bagas menambahkan, Masyarakat Wadas Bersatu tidak ujug-ujug menagih janji PT Fujita, sebab jejak historis awal berdirinya perusahaan, pihak perusahaan telah berkomitmen menyerahkan pengelolaan limbah ekonomis kepada lingkungan.

“Saat itu kami mereferensikan perusahaan PT Kenari pemilik SPK pertama untuk mengelola. Perusahaan yang kami referensikan kemudian menggandeng pihak ketiga sebagai mitra PT Kenari yakni PT Glenmore. Setelah kerjasama berjalan terjadi miskomunikasi, hingga terjadi peralihan SPK secara penuh ke PT Glenmore selama 10 tahun, secara tidak wajar dan licik,” ungkapnya.

Masih Bagas menambahkan, pada tahun 2018 Forum Masyarakat Wadas Bersatu telah mendapatkan rekomendasi dari Kepala Desa Wadas, untuk pengelolaan limbah perusahaan tersebut.

“Berhubung SPK sudah berjalan, kita hargai. Namun PT Glenmore selalu menghindar. Dan inilah saatnya lingkungan untuk bergerak, 10 tahun sudah cukup menunggu rasa lapar, kita tuntut kembalikan pengelolaan limbah kepada lingkungan,” tegasnya.

Bagas menambahkan, jika PT Fujita masih tidak menghargai keberadaan warga lingkungan dan mengabaikan tuntutan warga lingkungan, maka Masyarakat Wadas Bersatu bakal menggelar aksi demo besar-besaran selama sebulan penuh.

“Meskipun kami menduga ada intervensi dari salah satu Ketua Parpol kepada Wakil Rakyat, kami tetap berharap DPRD terus memperjuangkan tuntutan Warga Karawang. Termasuk APH untuk bersikap netral, agar tetap melindungi masyarakat bukan pengusaha,” tandasnya.

Tokoh pemuda Desa Wadas, Kang Khotib, menambahkan, tuntutan pihaknya hari ini bukan lagi berbicara pribadi atau kelompok tetapi agenda masyarakat Desa Wadas dan pemerintah Desa Wadas untuk mengembalikan pengelolaan limbah kepada lingkungan sebagaimana komitment awal dari PT Fujita Indonesia untuk berikan pengelolaan limbah kepada lingkungan melalui pemdes.

“Kesepakatan itu telah dilakukan melalui Musyawarah Desa yang diprakarsai oleh BPD, Pemdes Wadas dan unsur masyarakat telah disepakati salah satu poinnya mngembalikan pngelolaan limbah ke lingkungan,” ujarnya. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *