KARAWANG-Dalih yang dipaparkan pihak PHE ONWJ dalam menyikapi tumpahan minyak (oil spill) yang diduga bersumber dari fasilitas PHE ONWJ di wilayah perairan pantai utara Karawang mendapat respon keras dari aktivis Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Jawa Barat, Dona Romdona.
Bahkan tanpa tedeng aling-aling, Dona menyebut argumen yang diungkapkan pihak PHE ONWJ pakai logika jongkok.
“Kenapa saya sebut logika jongkok, karena pertama ia sudah menyatakan tumpahan minyak itu bukan dari PHE ONWJ, sementara ia juga menyatakan tumpahan minyak itu masih diuji lab,” kata Dona selaku Ketua Advokasi dan Hukum SNNU Jabar ini kepada delik.co.id, Kamis (4/3/2021).
“jika oil spill itu berasal dari PHE ONWJ maka ia siap bertanggung jawab. Berarti dua pernyataan tersebut bertolak belakang alias logika jongkok dengan kata lain ia melempar batu sembunyi tangan,” timpalnya lagi.
Baca juga : Ini Dalih PHE ONWJ Soal Adanya Temuan Oil Spill di Pantura Karawang
Kedua, lanjut Dona, klaim tidak ada kebocoran di fasilitas milik PHE ONWJ merupakan klaim sepihak, karena masyarakat maupun pengambil kebijakan lainnya di Pemkab Karawang tidak diajak untuk mengetahui secara riil apakah benar tidak ada kebocoran di fasilitas tersebut.
“Mereka ini tidak pernah dilibatkan oleh PHE ONWJ untuk mengecek langsung fasilitas milik PHE ONWJ di perairan pantura Karawang,” tegasnya.
Dona menegaskan, jika hasil lab menunjukkan oil spill tersebut sama dengan minyak PHE ONWJ, maka ia harus bertanggung jawab.
“Kami menyebut ini sebagai dugaan kejahatan lingkungan. Kami sangat menyesalkan hal ini terjadi dan kami pastikan akan mengawal ini sampai tuntas karena kami melihat masyarakat pesisir trauma dengan kejadian ini ,” ujarnya.
Dona pun mendesak agar pihak PHE ONWJ transparan dalam memaparkan hasil lab soal oil spill tersebut dengan publikasikan hasilnya kepada masyarakat dan media massa.
“Jangan sampai kurang transparan seperti manajemen PHE ONWJ sebelumnya dan kadang pihak media pun jarang dilibatkan,” pungkasnya. (red).