KARAWANG-Begal payudara perempuan kembali terjadi di Kabupaten Karawang. Kali ini, pelaku begal payudara hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk melancarkan aksinya meremas payudara milik dua karyawati di Kabupaten Karawang.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jabar, Wawan Wartawan, mengatakan, dalam semalam pihaknya menerima dua laporan informasi adanya tindakan asusila meremas payudara yang dilakukan oleh predator seksual di Karawang, pada Rabu (07/04/2021) dinihari.
“Kejadian pertama di depan kampus Unsika pada pukul 00.02WIB, korbannya seorang perempuan berinisial V. Sedangkan kejadian ke dua, di pertigaan Ulekan pada pukul 00.30WIB, korbannya seorang perempuan berinisial A. Keduanya juga adalah karyawan pabrik yang berbeda di Karawang,” ungkap Wawan melalui sambungan telepon selularnya, Kamis (8/4/2021).
Tempat kejadian perkara (TKP) pertama dan ke dua, kata Wawan, lokasinya tidak berjauhan dan masih berada di Jalan HS. Ronggo Waluyo, Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat.
“Adapun ciri-ciri dari pelaku predator seksual yang diingat oleh korban pertama yakni, memakai jaket loreng dan celana pendek. Pelaku menggunakan sepeda motor matik berplat nomor T-4020-LM,” ungkap Wawan.
Sebelumnya, seorang karyawati cafe di Kawasan Galuh Mas, Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur menjadi korban begal payudara. Peristiwa itu terjadi ketika korban pulang kerja sekitar pukul 22.30WIB, Rabu (24/3/2021).
Wawan menduga, pelaku begal payudara yang melancarkan aksinya setiap malam dan sasarannya adalah wanita yang kerap pulang bekerja sendirian di malam hari, diduga pelaku merupakan pelaku yang sama.
“Dari cara melancarkan aksi pelecehan seksualnya, saya menduga pelaku ini adalah orang yang sama dari kejadian sebelumnya dengan dua kejadian semalam. Hingga kini, korban masih trauma dan belum bisa melaporkan kejadiannya ke pihak berwajib,” terangnya.
Menurut Wawan, adanya kejadian tersebut, jelas menambah rentetan angka maraknya tindakan asusila pelecehan seksual di Kabupaten Karawang dengan sasaran korbannya, adalah wanita yang pulang bekerja di malam hari.
“Jadi, kasus begal payudara atau ‘Eksibionisme’ (memamerkan alat kelamin, red) yang terjadi belakangan ini dibeberapa titik di Karawang, perlu disikapi secara intensif oleh pihak kepolisian dan pemerintah daerah,” tegasnya.
Hal ini, sambung Wawan, menunjukan salah satu kerawanan gangguan Kamtibmas dan menjadi bahan evaluasi dengan cara meningkatkan giat patroli di wilayah rawan tersebut oleh pihak kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Karawang.
“Pihak pemerintah daerah juga, segera melakukan perbaikan serta pemasangan lampu penerangan jalan, di titik yang sepi dan gelap. Terkait perilaku pelaku begal payudara maupun ‘Eksibionisme’, dipastikan mereka memiliki kelainan prilaku seks menyimpang,” tandasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, masih belum ada keterangan resmi yang diberikan oleh pihak Kepolisian Resort (Polres) Karawang. (not/red).