Hadiri Muscab DPC Organda Karawang, Ini Pesan dan Saran Ketua KADIN

Ketua KADIN Karawang, Fadludin Damanhuri (paling kanan) hadiri Muscab DPC Organda Kabupaten Karawang.
Ketua KADIN Karawang, Fadludin Damanhuri (paling kanan) hadiri Muscab DPC Organda Kabupaten Karawang.

KARAWANG-Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Karawang, Fadludin Damanhuri, ikut menghadiri sebagai narasumber di acara Muscab DPC Organda Kabupaten Karawang, Selasa (31/10/2023), di Asialink Hotel.

Pada kesempatan itu, Ketua KADIN Karawang memberikan pesan dan saran terkait kepengurusan dan pengelolaan organda di Karawang.

Bacaan Lainnya

“Hadirnya saya di sini karena KADIN sebagai tempat berhimpunnya  para pengusaha dan DPC Organda ini merupakan kumpulan pengusaha di bidang moda transportasi,” ucapnya mengawali wawancara dengan delik.co.id, Selasa (31/10/2023).

Fadel, sapaan akrabnya, berharap dengan terpilihnya Kurniadi sebagai Ketua DPC Organda Karawang bisa berkolaborasi dengan KADIN Karawang dan bersama-sama memecahkan persoalan seputar moda transportasi.

“Sehingga kolaborasi ini ke depan bisa memberi kontribusi bagi pendapatan daerah dan kesejahteraan juga bagi awak armada,” ucapnya.

Baca juga : Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Organda Karawang, Ini Janji Kurniadi

Dalam kondisi ekonomi yang sulit ini, Fadel memberikan saran kepada pemerintah daerah dalam kebijakan fiskalnya memberikan kemudahan kepada Organda Karawang. Kredit moda transportasi umum itu biasanya lebih mahal bunganya dibanding kredit mobil pribadi, sehingga pemerintah seyogyanya bisa berikan bantuan subsidi dalam hal suku cadangnya ataupun subisidi lainnya yang bisa membuat moda transportasi ini bikin nyaman pengguna (masyarakat).

“Coba perhatikan jumlah armada angkot kian hari kian berkurang dan kondisi armadanya pun sudah tidak layak, sehingga tidak ada rasa nyaman bagi penumpang, imbasnya para penumpang pindah ke armada lain misal ojol dan grab. Lama-lama kondisi ini bisa ‘membunuh’ pendapatan mereka (awak armada), masalah inilah yang harus kita musyawarahkan bersama bagaimana cara tingkatkan kesejahteraan mereka,” katanya.

Fadel menilai selama ini pemerintah daerah kurang memberikan perhatian terhadap organisasi Organda ini, di antaranya trayek-trayek itu seharusnya dibina tetapi terabaikan. Kemudian dengan adanya kendaraan odong-odong yang tidak ditertibkan.

“Seharusnya di situ ada peran pemerintah membuat regulasi agar pendapatan awak organda resmi ini tidak makin menurun,” tegasnya.

Fadel juga menyoroti maraknya anak sekolah tingkat SMP dan SMA/SMK yang menggunakan kendaraan bermotor ke sekolah. Hal itu pula yang membuat pendapatan awak Organda kian menipis.

“Kalau mengacu ke aturan, yang boleh membawa kendaraan bermotor itu adalah yang sudah memiliki SIM, nah anak sekolah itu saya perkirakan hampir 99 persen belum punya SIM,” ulasnya.

Fadel tidak menampik banyak anak sekolah menggunakan kendaraan bermotor lantaran tidak ada aman dan kenyamanan gunakan transportasi umum.

“Permasalahan itulah yang menjadi PR bersama yang segera dicarikan solusinya,” tutupnya. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar