Karawang Masuk Miskin Ekstrem Imbas Bawahan ABS, Ini Solusi Askun

Asep Agustian, S.H., M.H.
Asep Agustian, S.H., M.H.

KARAWANG-Masuknya Kabupaten Karawang ke dalam lima kabupaten termiskin ekstrem di Provinsi Jawa Barat mendapat pelbagai sorotan publik yang membuat pemerintahan Cellica-H. Aep tersudutkan.

Pemerhati kebijakan pemerintahan Karawang, Asep Agustian, menilai, Karawang terperosok masuk kabupaten miskin ekstrem imbas laporan bawahannya yang asal bupati senang (ABS).

Bacaan Lainnya

“Cellica-Aep harus menyikapi data BPS ini dengan solusi program pengentasan kemiskinan yang konkret. Tidak lagi berkutat pada program-program seremonial yang sifat laporan setiap dinasnya hanya ABS,” kata Askun, sapaan akrabnya, Senin (4/10/2021).

Pria berkacamata ini memaparkan, ada 1.600 lebih indutri di Karawang, lahan pertanian yang luas, kekayaan laut dan migas yang luar biasa, hingga potensi pariwisata yang masih terus bisa dikembangkan.

Namun anehnya, justru potensi dan kekayaan SDA Karawang ini tidak mampu digali dengan maksimal. Sehingga Karawang masuk kategori kabupaten miskin ekstrem di Jawa Barat.

“Berarti di sini ada manajerial pemerintahan yang enggak beres. Seperti yang saya bilang tadi, bawahannya kebanyakan laporan ABS ketika menjalankan sebuah program pemerintahan dari target RPJMD,” tutur Ketua Peradi Karawang ini.

Sisi lain, Askun juga meminta agar para anggota wakil rakyat (anggota DPRD-red) khususnya yang tergabung dalam parpol koalisi Cellica-Aep tidak hanya berdiam diri dan terkesan tidur begitu saja di dalam menyikapi isu pemerintahan ini.

Karena tanpa peranan legislatif, Cellica-Aep (eksekutif) tidak mungkin bisa menyelesaikan persoalan Karawang yang masuk kategori miskin ekstrem ini.

“Saya perhatikan Karawang lagi rame isu ini, anggota dewannya pada diem bae. Saya minta anggota dewan khususnya ketua DPRD yang notabene satu parpol dengan bupati juga segera angkat bicara. Bantu dong Cellica-Aep di dalam menyelesaikan persoalan ini. Jangan ‘ngabelengep wae’ (diam saja, red),” sindir Askun.

Menurut Askun, tidak ada alasan hukum yang kuat Bupati Cellica harus mundur dari jabatannya ketika muncul isu kemiskinan ekstrem ini. Karena yang lebih penting yang harus dilakukan Cellica-Aep hari ini, bagaimana caranya melakukan pemerataan pembangunan sampai pelosok desa. Sehingga di tahun mendatang, Karawang tidak lagi masuk zona miskin ekstrem.

“Sekarang bagaimana caranya ribuan pabrik Karawang bisa diisi oleh putra-putri asli Karawang. Bagaimana caranya tidak ada lagi warga yang buang hajat di kali. Bagaimana caranya warga Karawang bisa berpenghasilan di atas Rp500 ribu perbulan. Karena beberapa indikator itulah yang membuat Karawang masuk zona miskin ekstrem,” tutup Askun. (red).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *