Karawang Punya Kandungan Migas Besar, Ini Penjelasannya

H. Husni (berdiri) saat sampaikan pandanganya soal Migas di Karawang.
H. Husni (berdiri) saat sampaikan pandanganya soal Migas di Karawang.

KARAWANG-Mantan anggota DPRD Kabupaten Karawang yang juga mantan Ketua PPP Kabupaten Karawang, H. Husni Thamrin, menyebut bila cadangan migas Kabupaten Karawang terbesar di Provinsi Jawa Barat.

Hal itu ia sampaikan saat hadiri diskusi publik “Peran Daerah Penghasil Migas Untuk Kesejahteraan Rakyat” yang digelar media delik.co.id dan Setakar pada Selasa (27/12/2022) di Lapak Ngopi Karawang.

Bacaan Lainnya

H. Husni menjelaskan, cadangan migas di Karawang itu tersebar di sejumlah wilayah, di antaranya di Telukjambe Barat (Desa Karangligar-red).

Baca juga : Petrogas Karawang : Pernah Disuntik Rp750 Juta Kondisinya Kini Hidup Segan Mati Tak Mau

“Di situ ada sembilan sumur gas terbesar dan terbaik se-Indonesia. Hasilnya dijual ke industri wilayah Cikarang (Bekasi-red). Jadi semua listrik di industri semua dari gas Karawang. Imbasnya, desa di sana selalu kebanjiran setiap tahun,” ucapnya.

Menurutnya, gas yang dihasilkan di sana tidak hanya terbaik, tetapi juga termurah biaya eksplorasinya. Kalau daerah lain eksplorasinya 5 dolar, kalau di situ hanya 2 dolar.

“Kalau gas itu disalurkan (dibeli) ke Pupuk Kujang mungkin biaya jual pupuknya lebih murah. Tapi sayang gas buat Pupuk Kujang dipasok dari luar,” ungkapnya.

Baca juga : Tindaklanjuti Diskusi DBH Migas, LSM Lidik Desak DPRD Karawang Sidak PHE

Ia melanjutkan, cadangan migas besar selanjutnya berada di perbatasan Karawang-Bekasi.

“Itu besar. Berapa liftingnya setiap detik yang perlu kita tahu karena itu erat kaitannya dengan besaran DBH Migas yang diterima Karawang,” ulasnya.

Terakhir, sambungnya, cadangan besar migas yang dimiliki Karawang berada di perbatasan Karawang-Subang. Di perbatasan itu ada tiga sumur dan itu cadangan terbesar sampai saat ini, yakni Arjun 1, Arjun 2 dan Arjun 3.

“Ketiga sumur itu dieksplorasi dan menghasilkan dan itu terbesar. Kalau tadi disebut besaran DBH Migas sejumlah itu, maka itu masih kecil dan sangat kecil sekali,” ujarnya.

“Maka itu kepada Bapak-Bapak terhormat (narasumber-red) agar minta datanya dulu, berapa sih sebenarnya jumlah lifting migas yang dihasilkan di bumi Karawang. Dengan aturan baru kita punya kewenangan 10 persen mengelola SDA yang ada,” sambungnya.

“Tolong segera aktifkan kembali perusahaan daerahnya (Petrogas) agar bisa mengelola 10 persen tersebut. Subang saja yang kecil perusahaannya sudah berjalan. Begitu juga di Bekasi yang kecil cadangan migasnya tapi kantor Petrogasnya megah. Karawang yang hasil migasnya sangat besar kantornya saja masih numpang,” sambungnya kembali.

H. Husni mendorong agar para anggota dewan dan semua yang hadir untuk mengejar agar Karawang mendapat DBH Migas yang besar sehingga berimplikasi PAD besar bagi Karawang.

Baca juga : Soroti Transparansi DBH Migas Karawang, Media Delik.co.id Gelar Diskusi Publik

Namun ketika Karawang jika sudah mendapatkan DBH Migas yang besar, H. Husni mengingatkan agar manfaatnya bisa dirasakan warga Karawang.

“Jangan sampai DBH Migas besar tapi warganya tidak merasakan manfaatnya,” tutupnya. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *