KARAWANG-Pembuatan kalender Pemkab Karawang hampir empat tahun belakangan ini selalu timbulkan polemik di kalangan masyarakat. Entah itu disebabkan salah cetak tanggal, kekeliruan penulisan visi-misi.
Kini kalender Pemkab Karawang tahun 2024 pun kembali disorot masyarakat. Pasalnya, di kalender tahun 2024, hanya foto-foto Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh yang terpampang. Sementara foto-foto Forkopimda atau foto kegiatan eksekutif (OPD) tidak terpampang.
Tentunya hal itu jadi sorotan lantaran di kalender-kalender tahun sebelumnya biasanya selalu terpampang foto-foto Forkopimda atau eksekutif lainnya.
Sehingga tidak berlebihan apabila Ketua Karawang Monitoring Grup Imron Rosadi menyebut kalender Pemkab Karawang tahun 2024 disinyalir kental dengan nuansa politisnya lantaran tahun 2024 merupakan tahun politik, apalagi H. Aep Syaepuloh digadang-gadang akan kembali maju di Pilkada Karawang tahun ini.
Pandangan sedikit berbeda diutarakan pengamat kebijakan pemerintahan, Asep Agustian. Menurutnya, tidak serta merta konten dan desain foto-foto dalam kalender tersebut atas dasar keinginan Bupati.
Baca juga : Foto Kalender Pemkab Karawang 2024 ‘Dikuasai Foto Bupati’, KMG Sebut Kental Politisasi
Tetapi yang harusnya bertanggungjawab dalam konten dan desain kalender itu menurut info yang didapatkannya adalah Diskominfo Karawang
“Sepertinya kalau Bupati enggak punya keinginan (desain) kalender seperti itu, bukan saya bela Bupati neh, tapi Kominfonya ini, punya otak engak itu orang. Harusnya dia berikan sajian dan pendapat yang benar, kalau begini judulnya kan pengen menjilat dan carmuk (cari muka), yang imbasnya justru Bupati jadi korban. Kalaupun ini keinginan Bupati ya enggak boleh dong, ini kan pakai anggaran negara,” ujarnya yang akrab disapa Askun yang juga Ketua DPC Peradi Karawang ini, Sabtu (13/1/2024) petang.
“Yang saya heran setiap tahun ganti kalender pasti saja ada masalah. Hari ini kebagian Bupati H. Aep, kena lagi neh beliau,” timpalnya.
Askun mengaku hapal dengan tipikal Bupati H. Aep Syaepuloh yang tentu tidak ingin hanya ada foto dia sendiri dalam kalender..
“Tapi kalau sudah jadi begini ya Bupati pastinya senang-senang saja ada foto dia sendiri,” katanya.
Askun mengatakan, apabila ribuan kalender itu sudah tersebar ke sejumlah PNS dan publik lainnya, maka kemungkinan di antara mereka ada yang mau menerima dan menolak serta ada juga protes karena hanya ada foto H. Aep dalam kalender itu.
“Sejumlah kepada dinas juga mungkin ada yang ingin tampil dalam kalender Pemkab Karawang. Dahulu mantan Bupati Cellica meski tidak suka terhadap seseorang kepala dinas tapi tetap ada fotonya kok terpampang di kalender Pemkab Karawang,” tutur Askun.
Askun mengaku heran mengapa desain kalender Pemkab Karawang yang menggunakan anggaran APBD II tidak menampilkan foto-foto kegiatan OPD yang jumlahnya capai 30.
“Kenapa sih harus begini, seharusnya apapun cerita dan bentuknya kalau gunakan anggaran APBD II ya mestinya ada foto OPD agar mereka merasa dihargai,” ucapnya.
Ketika disinggung apakah ada unsur politisasi dalam kalender tersebut, Askun menyerahkan penafsiran itu kepada masing-masing orang.
“Mangga (silakan) artikan sendiri, karena saya tidak mau masuk ke ranah itu,” tutupnya. (red).