Polres Purwakarta Ringkus Pelaku Pencabulan Anak Dibawah Umur

Kapolres Purwakarta saat konferensi pers kasus pencabulan anak.
Kapolres Purwakarta saat konferensi pers kasus pencabulan anak.

PURWAKARTA-Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Purwakarta, berhasil meringkus SI (18) pelaku pencabulan gadis dibawah umur.

Pelaku melakukan aksi bejadnya kepada AR (14) di rumahnya yang beralamat di Desa Legokhuni, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Kamis (3/3/2022), sekira Pukul 04.15 WIB.

Bacaan Lainnya

Kasus ini berawal dari cinta kilat antara SI dengan korban. Diketahui, AR merupakan warga Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang.

Kapolres Purwakarta, AKBP Suhardi Hery Haryanto, mengatakan, awalnya pelaku bertemu dengan korban di dekat jalan tol Cikumpay dan pelaku mengatakan sayang terhadap korban dan memutuskan untuk berpacaran.

“Setelah berkenalan, kemudian pelaku mengajak korban menginap di rumahnya di wilayah Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Di tengah obrolan, pelaku menyatakan jatuh hati kepada korban yang baru berusia 14 tahun,” ucap Pria yang akrab disapa Hery, saat menggelar konferensi pers, di Aula Sarja Arya Rancana Mapolres Purwakarta, Sabtu (2/4/2022).

Ia menambahkan, saat menginap di rumah pelaku, sekira pukul 04.15 WIB pelaku membangunkan korban dan mengatakan apabila korban tidak mau disetubuhi maka korban tidak akan diantarkan pulang. Mendengar perkataan pelaku, akhirnya korban mau untuk disetubuhi.

Kasus terbongkar, lanjut Hery, setelah korban pulang dan langsung mengadu kepada orang tuanya.

“Setelah kejadian, korban pulang dan bercerita kepada orang tuanya. Kasus ini kemudian dilaporkan dan kami mengamankan pelaku bersama barang bukti,” ucap Hery.

Kapolres menambahkan, pelaku di amankan di rumah orangtuanya padai Kamis (24/3/2022) sekira pukul 22.00 WIB dengan barang bukti yang berhasil diamankan, yakni pakaian korban berwana hitam, celana panjang korban berwarna oren dan warna abu pada bagian pinggir celana dan celana dalam korban.

Pelaku dijerat Pasal 81 Ayat (1) dan (2) dan pasal 82 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang RI nomor 01 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU RI nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang.

“Dengan ancaman hukuman 5 tahun sampai 15 tahun penjara,” pungkasnya. (fauzi/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar