Wilayah Perkantoran Pemda Purwakarta Rawan Peredaran Narkoba

0
Kepala BNNK Karawang R Dea Rhinofa SH MH

PURWAKARTA-Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karawang, R Dea Rhinofa, menyayangkan jika lingkungan perkantoran Pemerintah Kabupaten Purwakarta menjadi salah satu wilayah rawan akan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Sehingga, pihaknya memasukan wilayah yang masuk Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan Purwakarta kota itu pun dalam pilot project pada program desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) bersama sepuluh desa lainnya di Kabupaten Purwakarta.

“Sebenarnya sangat disayangkan, itu kelurahan Nagri tengah, disitu wilayah Pemda, Lembaga Pemasyarkatan (Lapas),tapi disitu rawan dan bisa dibilang zona merah peredaran Narkoba,” kata Dea tanpa menyebutkan nama kesepuluh desa dalam pilot project program desa Bersih dari Narkoba (Bersinar), Selasa, (16/3/2021).

Meski begitu, ditambahkan Dea, sejatinya tidak ada wilayah yang tidak rawan atau terbebas dari peredaran Narkoba. Semua wilayah rentan dan terancam menjadi tempat peredaran Narkoba.

Meski pihaknya sudah memetakan sejumlah wilayah yang rawan peredaran Narkoba, namun dalam penindakannya pihaknya mengaku selalu berkoordinasi dengan kepolisian setempat.

“Sebenarnya wilayah kerja kita Kabupaten Karawang. Tapi ketika kita bergerak di wilayah Purwakarta, Bekasi, Subang kita berkordinasi dengan Polres setempat, kalau di Purwakarta kita kordinasi dengan Polres Purwakarta sehingga nanti yang menindaklanjutinya mereka,” jelasnya.

Sementara, ketika disinggung peredaran narkoba di tengah situasi pandemi Covid- 19 saat ini, dirinya menegaskan tidak berpengaruh bahkan para pengedar Narkoba semakin masif dalam pergerakannya.

“Mereka tidak diam, peredaran narkoba yang dilakukan para sindikat ini masih berjalan. Tapi cara atau modusnya mungkin tidak terlihat tapi kami dari BNN tetap memantau pergerakan mereka termasuk melakukan penyempitan pergerakannya” ungkapnya.

Selain jenis- jenis Narkoba dan obat-obatan terlarang, lanjutnya, saat ini peredaran yang semakin marak ialah jenis obat- obatan ilegal.

Untuk itu, khususnya jajaran BNN di Jawa Barat terus melakukan upaya penyempitan ruang gerak para pengedar hingga memberikan edukasi bahaya narkoba ke masyarakat.

“Selain narkoba dan obat terlarang saat ini sedang marak peredaran obat ilegal. Diantaranya seperti Tramadol, Eximer dan banyak lagi yang lainnya. Oleh karena itu kita minta kerjasamanya seluruh pihak tidak ketinggalan masyarakat untuk sama- sama memerangi peredaran narkoba dan obat-obatan ilegal tersebut,” pungkasnya. (wes/red).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *