Khawatir Covid-19 Kembali Tinggi, Tomas Ini Tolak Pesta BRI di Galuhmas

Pesta Rakyat Simpedes yang diselenggarakan BRI di Galuhmas.
Pesta Rakyat Simpedes yang diselenggarakan BRI di Galuhmas.

KARAWANG-Bank BRI gelar Pesta Rakta Simpedes di Lapangan Galuhmas, Karawang, selama tiga hari berturut-turut, 5-7 Agustus 2022 dengan mengundang sejumlah artis ibukota.

Di antaranya, Dmasiv, Slank, Kotak, Via Vallen, Inul Darasista, Ungu, Dewa 19, Kangen Band, Nella Kharisma.
Namun, seorang tokoh masyarakat (tomas) setempat, Asep Agustian, menolak acara tersebut karena dikhawatirkan pandemi Covid-19 kembali tinggi

Bacaan Lainnya

“Kami menolak adanya acara itu, karena kita tahu pasti bakal mengundang banyak orang yang datang. Tentu itu sangat beresiko ditengah Covid-19 lagi naik kembali,” kata Askun, sapaan populernya, kemarin.

Ia bahkan menuding acara itu lebih banyak mengundang keburukannya dibandingkan sisi positifnya. Apalagi lokasi acara yang digelar Galuh Mas itu tidak representatif.

“Itu bagaimana keamanannya, itu lokasi banyak perkantoran dan perumahan masyarakat. Tentu bakal menganggu aktivitas masyarakat setempat apalagi acaranya berlangsung tiga hari,” ungkap praktisi hukum tersebut.

Pria berkacamata yang menjadi Ketua DPC Peradi Karawang ini memprediksi acara itu bakal dihadiri hingga 10 ribu warga. Warga yang datangnya pun bukan hanya dari Karawang, lebih banyak dari warga luar Karawang karena mengundang artis Ibu Kota.

Tentu, itu sangat berpotensi terjadi keributan dan rentan terjadinya penularan Covid-19.

“Kami aneh juga, itu sudah dapat izin aparat Kepolisian belum. Jangan sampai bikin susah aparat Kepolisian setempat kasihan Polres Karawang, kalau terjadi apa-apa,” imbuh dia.

Ia juga mencurigai ada agenda terselubung dalam acara pesta rakyat tersebut. Dalam hal ini, diduga ada muatan politik seorang menteri yang ingin maju menjadi calon presiden.

“Jangan sampai mengambil keuntungan sepihak, baik dari banknya maupun dari menteri tersebut. Jadi saya minta tolong pak Luhut Binsar Panjaitan tolong itu bisa dibatalkan, ingatkan menteri tersebut,” tandasnya. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *