KARAWANG-Pasangan calon (Paslon) Acep Jamhuri dan Gina Fadlia Swara hadiri acara Karangligar Menggeliat pada Rabu (25/9/2024) malam.
Dalam acara itu, Acep-Gina lakukan ikrar politik bersama sejumlah tokoh masyarakat dari empat desa di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat dan Timur.
Ikrar politik yang ditandatangani kedua belah pihak itu berisi kesangggupan bagi paslon Acep-Gina untuk memberikan solusi konkret dalam menangani banjir rutin tahunan yang melanda di pemukiman keempat desa tersebut, terutama Karangligar.
Kesiapan Acep-Gina disambut ribuan warga dengan menyatakan ikrar politik siap memberikan hak pilihnya pada Pilkada 27 November 2024.
Warga yang malam itu menggagas acara Karangligar Menggeliat bukan hanya dari desa setempat (Karangligar) tapi juga dari Desa Parungsari, Mekarmulya dan Sukamakmur yang masuk wilayah Kecamatan Telukjambe Timur.
Selain Karangligar, banjir rutin tahunan seringkali pula merendam permukiman warga di Dusun Tegalluhur, Desa Sukamakmur. Sedangkan di wilayah Desa Mekarmulya dan Parungsari, mereka menjadi korban abrasi Sungai Cibeet selain ikut terkena banjir saat debit air sungai ini meluap tinggi.
Lahirnya panggung politik Karangligar Menggeliat, jelas salah seorang penggagas Agus Tohaeri, dipicu oleh video pernyataan bupati terkait banjir di wilayah desanya yang viral dalam dua pekan terakhir.
“Inilah bentuk reaksi kami dengan panggung politik Karangligar Menggeliat. Momentum di tahun politik seperti saat ini tak ada langkah lain selain mencari figur paslon yang berani membuat kontrak politik dengan kami. Di tengah tak ada pula pilihan lain, ternyata pak Acep dan teh Gina berani menghadapi tantangan kami,” ujar Agus.
Agus menegaskan, siapapun dan pihak manapun tatkala tidak mampu memberikan solusi konkret bagi banjir rutin tahunan Karangligar tidak lantas keluar pernyataan-pernyataan yang bisa menyakiti perasaan warga korban bencana alam ini.
“Kami warga korban banjir rutin tahunan seperti halnya ilalang kering. Sedikit saja percikan api jatuh, kami bisa menyala. Yang kami butuhkan adalah rasa yang bisa menenteramkan, membuat hati sejuk. Maka jangan salahkan kami ketika sentilan yang bagi kami tak wajar itu membuat kami spontan bereaksi,” tambah warga Karangligar lainnya, Kaji.
Dan di tengah menghadapi Pilkada 2024, sambung Farman di antara warga empat desa itu, hak politiknya hanya akan diberikan kepada paslon yang mengerti kondisi serta keadaan Karangligar termasuk Parungsari, Sukamakmur dan Mekarmulya.
Atas kesepakatan bersama pula, sambung Farman, tantangannya disambut baik paslon Acep-Gina.
“Lahirlah ikrar dan kontrak politik itu dengan didampingi orang ahli di bidang lingkungan dan hidrologi. Insya Allah, kami masih punya harapan, tak kan lelah untuk terus berjuang,” tandasnya. (red).