Ini Dalih PHE ONWJ Soal Adanya Temuan Oil Spill di Pantura Karawang

Komisi III DPRD Karawang bersama PHE ONWJ tinjau Pantai Sedari.
Komisi III DPRD Karawang bersama PHE ONWJ tinjau Pantai Sedari.

KARAWANG-Pihak PHE ONWJ akhirnya angkat suara terkait adanya temuan tumpahan minyak (oil spill) di sekitar Pantai Utara (Pantura) Karawang pada 21 Februari 2021 silam.

Corporatra Sekretaris PHE ONWJ, Wisnu B, membeberkan kronologi temuan tumpahan minyak mentah di Pesisir Utara Karawang pada 21 Februari 2021 lalu. Hingga hari ini, pihaknya belum bisa memastikan tumpahan minyak tersebut berasal dari PHE ONWJ.

Bacaan Lainnya

Whisnu menjelaskan, pada 21 Februari lalu pihaknya mendapat laporan adanya minyak yang mendapat di Pulau Putri hingga menggeser ke Pantai Sedari. Menindaklanjuti laporan tersebut, PHE ONWJ langsung membersihkan pada tanggal 22 Februari.

“Kami membersihkan hingga benar-benar bersih. Kalau nanti muncul lagi, kami bersihkan lagi,” ujarnya saat ditemui di Pantai Sedari, Kamis (4/3/2021).

Baca juga : Diduga Tercemar Oil Spill PHE, Komisi III DPRD Karawang Tinjau Pantai Sedari

Ia mengaku telah melakukan pengecekan pipa minyak, namun tidak menemukan adanya kebocoran.

“Kami sudah mengecek semua fasilitas, tidak ada kebocoran. Sampai hari ini kami tidak tahu itu minyak dari mana,” ungkapnya.

Ia menegaskan, pada tanggal 23 Februari pihaknya juga telah mengambil sample minyak tersebut untuk dilakukan uji laboratorium. Namun hasil uji laboratorium kemungkinan baru bisa di dapat pada akhir pekan depan.

“Hasil uji laboratorium nanti akan kami cocokan dengan minyak yang ada di kami. Kalau memang sama, maka kami yang bertanggung jawab,” ucapnya.

Whisnu menambahkan, masalah kompensasi untuk warga terdampak tumpahan minyak mentah pada Agustus 2019 lalu, kini sudah memasuki tahap akhir.

“Kompensasi untuk kejadian Agustus 2019 Insya Allah selesai akhir bulan (Maret) ini,” papar dia.

Selain itu, PHE ONWJ juga tengah melakukan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup (PFLH) yang terdampak oleh tumpahan minyak pada Agustus 2019 lalu.

“Total ada 10 dokumen PFLH, sudah selesai tiga dokumen, sisa tujuh dokumen. Insya Allah akan selesai akhir tahun ini,” pungkasnya. (red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *